Ntvnews.id, Bangkok - Sebuah rekaman penari coyote atau penari seksi yang tampil di tempat umum viral dan menuai kecaman publik. Insiden ini memicu gelombang protes yang ditujukan kepada otoritas daerah di Thailand.
Dikutip dari Thaiger, Kamis, 10 April 2025, sebuah video menunjukkan aksi seorang penari coyote berpakaian minim dengan G-string menggoyangkan pantatnya di atas rumah rakit yang mengapung di Sungai Ping. Kejadian itu terjadi di tengah keramaian pengunjung, termasuk keluarga dan anak-anak.
Video tersebut awalnya dibagikan oleh seorang selebgram asal Chiang Mai, yang bermaksud mengajak para pengikutnya untuk mengunjungi rumah rakit di Tambon Mueang Kaeo, distrik Mae Rim, Thailand.
Dalam video itu, terlihat penari tersebut menurunkan celana pendeknya hingga memperlihatkan thong dan bagian bokong, di dekat seorang pria yang tengah duduk santai. Aksi itu seolah tidak memperhatikan situasi di sekitarnya.
Baca Juga: Viral Lisa BLACKPINK Geber Beat Karbu di Thailand, Publik Langsung Heboh
Penari coyote di Thailand dikenal sebagai perempuan yang tampil menari secara menggoda di bar atau pesta, biasanya mengenakan pakaian minim seperti bikini atau G-string. Nama ini terinspirasi dari film Hollywood Coyote Ugly, namun versi lokalnya sering kali lebih berani.
Walaupun tidak sepenuhnya dilarang, pertunjukan coyote tergolong berada di wilayah abu-abu dalam hukum hiburan, khususnya jika dilakukan di tempat umum atau area yang biasa diakses keluarga.
Reaksi keras pun muncul dari netizen, yang mengecam keras aksi tidak senonoh tersebut. Mereka menilai adegan seperti itu tidak pantas dilakukan di depan umum, terlebih di hadapan anak-anak. Setelah menerima banyak kritik, video tersebut akhirnya dihapus.
"Konvoi bus wisata, dengarkan dulu!! Saya hanya seorang turis yang merekamnya. Saya bukan pemilik toko. Pemiliknya menghubungi saya dan mengatakan perubahan sedang dilakukan. Penari coyote sekarang akan mengenakan sarung, chong kraben, dan kemeja lengan panjang alih-alih melakukan tarian coyote secara penuh. #DramaPaePorKoMuangKaew", tulis admin.
Baca Juga: Pemerintah Thailand Usut Runtuhnya Gedung Pencakar Langit Akibat Gempa
Kejadian itu turut menyeret nama Kepala Distrik Mae Rim, Watchara Thepkan, yang mendapat sorotan publik. Ia membela kegiatan tersebut dengan menyatakan bahwa lokasi itu telah memiliki izin untuk pariwisata berbasis komunitas. Namun, seorang wisatawan yang identitasnya tidak diungkapkan tidak sependapat.
"Acara ini dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan bagi penduduk setempat dan menawarkan tempat bersantai, tetapi klip itu jelas tidak pantas. Ini adalah tempat umum, anak-anak dan remaja menggunakan area tersebut. Pertunjukan provokatif seperti ini tidak pantas di sini," kata turis tersebut.
Dari hasil penyelidikan awal, diketahui bahwa operator rumah rakit tidak secara langsung mengatur pertunjukan itu, melainkan membiarkannya terjadi. Mereka mengaku tidak mengetahui siapa yang menyewa penari tersebut. Terkait adegan pesta dan konsumsi alkohol, pihak berwenang menyebut bahwa para turis membawa minuman keras mereka sendiri.
Saat ini, petugas inspektorat telah kembali ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat wartawan mengunjungi lokasi kejadian pada pagi hari, 9 April, suasana tampak sepi. Tidak ada rumah rakit yang beroperasi, hanya ada beberapa kios makanan, pelampung kosong, dan sisa-sisa pesta malam sebelumnya seperti botol alkohol, kaleng bir, serta piring kotor yang masih mengambang di sungai.
Warga sekitar menyatakan bahwa ini adalah kali pertama mereka menyaksikan penari coyote tampil di area tersebut. Biasanya, rumah-rumah rakit di sana hanya memutar musik. Namun, salah satu rumah rakit tersebut tampaknya memilih untuk menyelenggarakan pertunjukan penuh, yang kini telah menjadi viral dan ramai diperbincangkan di Thailand.