Mengenal Maiesiophilia, Ketertarikan Seksual yang Kuat Terhadap Ibu Hamil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Apr 2025, 14:29
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Ibu Hamil Ilustrasi Ibu Hamil (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam dunia psikoseksual, ada banyak ragam ketertarikan yang mungkin terdengar tidak biasa bagi sebagian orang. Salah satunya adalah maiesiophilia, yaitu kondisi di mana seseorang mengalami ketertarikan seksual yang kuat terhadap wanita hamil.

Baca Juga: Dokter Kandungan Cabuli Ibu Hamil, Ahmad Sahroni: Sangat Wajib Ditangkap

Meski terdengar tidak lazim, fenomena ini nyata dan telah menjadi topik penelitian psikologi selama beberapa dekade terakhir.

Apa Itu Maiesiophilia?

Maiesiophilia berasal dari bahasa Yunani, yakni "maieusi" (yang berarti "melahirkan") dan "philia" (yang berarti "ketertarikan" atau "cinta"). Orang yang mengalami kondisi ini merasa bergairah secara seksual melihat atau membayangkan wanita dalam keadaan hamil. Ketertarikan ini bisa bersifat fisik seperti bentuk tubuh ibu hamil yang dianggap seksi.

Berbeda dengan fantasi seksual biasa, maiesiophilia dapat menjadi fetish yang sangat spesifik. Bagi sebagian penderitanya, mereka hanya bisa merasa tertarik secara seksual jika pasangannya sedang hamil. Bahkan dalam beberapa kasus ekstrem, ada yang terobsesi untuk menghamili pasangan demi memenuhi hasrat tersebut.

Namun perlu ditegaskan, tidak semua orang yang tertarik pada wanita hamil memiliki maiesiophilia. Banyak orang yang menganggap kehamilan itu indah, penuh makna, dan menyentuh sisi emosional. Yang membedakan adalah intensitas dan eksklusivitas dorongan seksual yang muncul.

Belum ada jawaban tunggal yang menjelaskan penyebab pasti maiesiophilia. Namun, para ahli psikologi menyebut beberapa kemungkinan, seperti:

  1. Asosiasi dengan kesuburan dan kehidupan baru, yang secara simbolis bisa dianggap sangat menggairahkan.
  2. Pengalaman masa lalu, seperti hubungan personal dengan sosok ibu atau wanita hamil yang membekas secara emosional.
  3. Preferensi estetika, karena bentuk tubuh wanita hamil dianggap lebih alami dan penuh kehangatan.
  4. Kecenderungan dominasi atau proteksi, di mana wanita hamil dianggap lebih rentan dan membutuhkan perhatian, memicu naluri tertentu dalam diri penderita.

Dalam konteks hubungan yang sehat dan konsensual, maiesiophilia tidak selalu dianggap sebagai gangguan atau kelainan. Selama tidak melibatkan paksaan, eksploitasi, atau menimbulkan risiko bagi ibu hamil, preferensi ini bisa menjadi bagian dari dinamika seksual yang unik dalam pasangan.

Namun, jika obsesi terhadap wanita hamil sampai mengganggu kehidupan sosial, hubungan, atau menyebabkan perilaku menyimpang—seperti mengintai wanita hamil atau menonton konten ilegal maka bantuan profesional sangat disarankan.

x|close