Ntvnews.id, Wellington - Eli Sweeting, pria berusia 25 tahun asal Bristol, Inggris, dilaporkan hilang saat melakukan pendakian solo di Gunung Mitre, wilayah Milford Sound, yang terletak di Taman Nasional Fiordland, Selandia Baru. Terakhir kali Sweeting terlihat adalah pada Minggu, 4 Mei 2025.
Gunung Mitre dikenal sebagai jalur pendakian yang menantang di bagian selatan Selandia Baru. Eli, yang dikenal luas sebagai pecinta alam sekaligus pendaki berpengalaman, kerap menjelajahi kawasan ini. Namun, pendakiannya kali ini tak berjalan seperti biasanya.
Dilansir dari BBC, Selasa, 13 Mei 2025, Sweeting dilaporkan hilang sejak tanggal 4 Mei. Upaya pencarian sempat tertunda akibat kondisi cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut.
Pencarian kembali dilanjutkan pada Jumat, 9 Mei, dengan melibatkan lebih dari 40 orang dari berbagai tim, termasuk sukarelawan, serta unit anjing pelacak dari Dunedin, penyelamat tebing dari Alpen Wakatipu dan Dunedin, regu SAR Otago, dan dukungan udara dari beberapa perusahaan helikopter lokal.
Baca Juga: ODGJ di Gunung Sindur Bikin Warga Resah, Naik ke Atap Rumah Warga dan Nginap Semalaman
Dalam pernyataan resmi, polisi menyatakan tetap optimistis selama proses pencarian berlangsung. Sementara itu, pihak keluarga telah membuka penggalangan dana melalui GoFundMe untuk membantu pembiayaan operasi pencarian. Hingga saat ini, lebih dari 9.000 poundsterling berhasil dikumpulkan dari target sebesar 10.000 pound.
Serena, adik Eli, menyampaikan bahwa terdapat tanda yang dianggap menjanjikan dalam proses pencarian. Sebuah cahaya dilaporkan terlihat di salah satu titik jalur penurunan gunung, dan saat ini semua upaya difokuskan ke wilayah tersebut. Namun, cuaca buruk kembali menjadi hambatan, memaksa tim menghentikan pencarian sementara pada Rabu dan Kamis.
Baca Juga: Pohon Tumbang Timpa Pengendara Motor di Gunung Putri Bogor
“Medan semak yang sangat rapat membuat perangkat inframerah pun kesulitan mendeteksi jejak,” ujar Serena.
Ia juga menggambarkan kakaknya sebagai sosok yang sangat mencintai alam dan selalu melakukan persiapan matang sebelum pendakian.
Dana hasil donasi nantinya akan digunakan untuk mendukung kelanjutan pencarian, membeli peralatan tambahan seperti drone, serta diberikan kepada tim SAR dan organisasi Real NZ sebagai bentuk apresiasi atas kerja mereka.
“Kami yakin Eli masih berada di luar sana. Meskipun seseorang sudah terbiasa dan merasa nyaman di alam liar, segalanya bisa berubah dalam hitungan detik. Ini bisa menimpa siapa saja,” ujar Serena penuh harap.