Ntvnews.id, Jakarta - PT Karabha Digdaya, perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, secara resmi meluncurkan proyek perumahan mandiri pertamanya, Cluster Umma Arsa, di kawasan Tapos, Depok. Proyek ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan bisnis Karabha sebagai pengembang, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi konkret pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahab.
Direktur Utama PT Karabha Digdaya, Trisnadi Yulrisman, menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pembangunan 61 unit rumah di atas lahan seluas 1,1 hektare. Tersedia tiga tipe rumah yakni 51, 70, dan 90 meter persegi dengan harga mulai dari Rp 950 juta, menyasar segmen masyarakat berpenghasilan menengah.
“Sebagai BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan, kami ingin memastikan bahwa peran negara hadir dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya perumahan yang layak dan terjangkau,” kata Trisnadi. Ia menambahkan bahwa proyek ini juga diharapkan mampu mendukung agenda pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong sektor riil.
Proyek Uma Arsa dilengkapi fasilitas penunjang seperti ruang terbuka hijau, taman bermain, ruang komunal, serta sistem keamanan dan utilitas yang modern. Rumah-rumah yang dipasarkan secara inden ini juga ditopang oleh dukungan perbankan nasional, yang hadir untuk mempermudah akses pembiayaan bagi calon konsumen melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR).
“Grand launching ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam mempercepat penyerapan investasi dan pembukaan lapangan kerja, terutama di sektor konstruksi dan jasa pendukung,” ujar Trisnadi. Menurutnya, dengan target awal pembangunan 16 unit rumah tahun ini, nilai pemasaran dapat mencapai sekitar Rp 25 miliar, dan secara keseluruhan proyek bisa bernilai sekitar Rp 90 miliar jika seluruh unit terserap pasar.
Dalam konteks ekonomi makro, langkah Karabha Digdaya ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong sektor properti sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini memiliki efek berantai yang luas, mulai dari menyerap tenaga kerja, menggerakkan industri bahan bangunan, hingga mendukung stabilitas sosial melalui penyediaan hunian.
PT Karabha Digdaya, perusahaan yang 100 persen sahamnya dimiliki oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia, secara resmi meluncurkan proyek perumahan mandiri pertamanya, Cluster Umma Arsa, di kawasan Tapos, Depok. Proyek ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan bisnis Karabha sebagai pengembang, tetapi juga menjadi bagian dari kontribusi konkret pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor perumahab. Direktur Utama PT Karabha Digdaya, Trisnadi Yulrisman, menjelaskan bahwa proyek ini mencakup pembangunan 61 unit rumah di atas lahan seluas 1,1 hektare. Tersedia tiga tipe rumah yakni 51, 70, dan 90 meter persegi dengan harga mulai dari Rp 950 juta, menyasar segmen masyarakat berpenghasilan menengah. “Sebagai BUMN yang berada di bawah Kementerian Keuangan, kami ingin memastikan bahwa peran negara hadir dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya perumahan yang layak dan terjangkau,” kata Trisnadi. Ia menambahkan bahwa proyek ini juga diharapkan mampu mendukung agenda pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat dan mendorong sektor riil. Proyek Uma Arsa dilengkapi fasilitas penunjang seperti ruang terbuka hijau, taman bermain, ruang komunal, serta sistem keamanan dan utilitas yang modern. Rumah-rumah yang dipasarkan secara inden ini juga ditopang oleh dukungan perbankan nasional, yang hadir untuk mempermudah akses pembiayaan bagi calon konsumen melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR). “Grand launching ini merupakan bentuk keseriusan kami dalam mempercepat penyerapan investasi dan pembukaan lapangan kerja, terutama di sektor konstruksi dan jasa pendukung,” ujar Trisnadi. Menurutnya, dengan target awal pembangunan 16 unit rumah tahun ini, nilai pemasaran dapat mencapai sekitar Rp 25 miliar, dan secara keseluruhan proyek bisa bernilai sekitar Rp 90 miliar jika seluruh unit terserap pasar. Dalam konteks ekonomi makro, langkah Karabha Digdaya ini sejalan dengan upaya pemerintah mendorong sektor properti sebagai salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini memiliki efek berantai yang luas, mulai dari menyerap tenaga kerja, menggerakkan industri bahan bangunan, hingga mendukung stabilitas sosial melalui penyediaan hunian. “Pengalaman kami selama pandemi menunjukkan bahwa rumah untuk segmen menengah tetap dibutuhkan. Maka kami melihat ini sebagai peluang sekaligus tanggung jawab untuk hadir di tengah masyarakat,” tambah Trisnadi. Sebagai entitas milik negara, Karabha Digdaya juga tengah mempersiapkan pengembangan kawasan lainnya yang telah dimiliki sebelumnya, menjadikan proyek Umma Arsa sebagai awal dari rangkaian kontribusi berkelanjutan terhadap agenda strategis pembangunan nasional, khususnya dalam bidang perumahan dan pemerataan ekonomi. (DOKUMENTASI)
“Pengalaman kami selama pandemi menunjukkan bahwa rumah untuk segmen menengah tetap dibutuhkan. Maka kami melihat ini sebagai peluang sekaligus tanggung jawab untuk hadir di tengah masyarakat,” tambah Trisnadi.
Sebagai entitas milik negara, Karabha Digdaya juga tengah mempersiapkan pengembangan kawasan lainnya yang telah dimiliki sebelumnya, menjadikan proyek Umma Arsa sebagai awal dari rangkaian kontribusi berkelanjutan terhadap agenda strategis pembangunan nasional, khususnya dalam bidang perumahan dan pemerataan ekonomi.