2 Kota Primadona di Asia Tenggara Tercatat Banyak Aksi Penipuan Turis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Mei 2025, 11:28
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bangkok, Thailand Bangkok, Thailand (Tangkapan Layar)

Ntvnews.id, Jakarta - Penipuan terhadap wisatawan kerap terjadi di berbagai destinasi populer, dan beberapa kota menonjol sebagai lokasi dengan tingkat kasus tertinggi—termasuk dua kota di kawasan ASEAN.

Sektor pariwisata dikenal sebagai salah satu industri yang paling rentan terhadap kejahatan penipuan. Selama musim liburan tahun 2024, jumlah insiden penipuan yang menimpa turis meningkat signifikan: 18 persen pada musim panas dan 28 persen saat musim dingin.

Laporan dari Mastercard Economics Institute mengungkap bahwa tingkat penipuan yang terjadi dalam proses pemesanan melalui agen perjalanan dan operator tur lebih dari empat kali lipat dibandingkan rata-rata di sektor lain.

“Setelah pembayaran dilakukan, tur yang dijanjikan bisa saja tidak berlangsung sama sekali, atau berbeda jauh dari apa yang telah ditawarkan,” demikian isi laporan yang dikutip dari CNBC International.

Baca Juga: Geger Turis Bawa Kabur Artefak Bersejarah Pakai Skuter

Dalam studi tersebut, dua kota terkenal di Asia TenggaraHanoi (Vietnam) dan Bangkok (Thailand)—termasuk di antara kota dengan tingkat penipuan wisatawan tertinggi di dunia.

Di Bangkok, sekitar 48 persen dari kasus penipuan melibatkan layanan taksi dan rental kendaraan, menjadikannya jenis penipuan paling dominan yang menimpa turis di ibu kota Thailand. Selain itu, banyak pengunjung asing mengaku menjadi korban penipuan oleh penyedia layanan makanan.

Destinasi lain seperti Cancun di Meksiko dan Dhaka di Bangladesh juga tercatat memiliki tingkat penipuan wisatawan yang cukup tinggi, menurut laporan tersebut.

David Mann, Kepala Ekonom Mastercard Economics Institute untuk Asia-Pasifik, menyampaikan bahwa tingkat risiko penipuan bervariasi tergantung pada kota yang dikunjungi.

“Di beberapa tempat, sumber utama penipuan berasal dari agen perjalanan dan operator tur. Sementara di kota lain, layanan makanan bisa menjadi sumber utama penipuan,” jelas Mann.

Ia mencontohkan bahwa di Los Angeles, kasus penipuan paling banyak terjadi di sektor makanan.

Baca Juga: Geger Supir Bus Curi Kartu Kredit Turis Asing

Jenis penipuan yang umum pun berbeda-beda antar kota. Di Hong Kong dan Barcelona, misalnya, hanya 2 persen laporan penipuan yang terkait dengan taksi atau penyewaan mobil. Sebaliknya, di Jakarta, sekitar 66 persen kasus yang dilaporkan berkaitan dengan kedua layanan tersebut.

Laporan itu juga mencatat bahwa penipuan di sektor kuliner paling menonjol di wilayah Amerika Serikat dan Timur Tengah, di mana di New York City saja, 63 persen dari seluruh laporan menyangkut layanan makanan.

Pihak Mastercard menyebut bahwa penipuan di restoran di New York meliputi kasus seperti harga makanan yang sangat mahal, penambahan tip tanpa izin, hingga pencurian informasi kartu kredit, yang umumnya menimpa para pelancong yang tengah berlibur di kota tersebut.

x|close