Ntvnews.id, Jakarta - Pelawak senior Kadir sempat menjadi sorotan lantaran kehidupan pribadinya yang sempat dirumorkan jatuh dan bangkrut hingga menjual aset-aset yang dimilikinya.
Usai menjual beberapa aset mewahnya, Kadir curhat soal kondisi ekonominya dimana ia merasa sepi job dan mendapat undangan TV sekalipun. Alhasil demi menghidupi keluarganya, pelawak 74 tahun itu rela alih profesi dan banting setir menjadi seorang affiliator di aplikasi.
"Saya kan dapat panggilan di televisi itu biasanya tiga bulan sekali. Ya, hiburan saya kan awalnya TikTok dan YouTube. Saya kan lihat kok mereka jualan hasilnya bisa ramai sampai ratusan juta," kata Kadir di YouTube Kasisolusi, 23 Juni 2025.
Tak memungkiri, Kadir pun sempat menjadikan Basri sebagai inspirasinya menjadi affiliator TikTok, dan mulai belajar dengan sang anak.
Baca Juga: Tangis Nunung Srimulat 'Ngemis' Ditanya Kabar oleh Anak dan Keluarga
Nunung Srimulat
"Saya tanya anak saya. Katanya dia punya teman di sekolahnya affiliate itu. Saya besoknya nonton lagi. Ada Pak Basri muncul, videonya saya simpan, jadi inspirasi saya," imbuhnya.
Mulanya Kadir tak memahami apa itu affiliator dan mengiranya hal tersebut adalah tipu-tipu. Namun setelah dipelajari, ternyata kegiatan yang bisa menghasilkan uang.
"Anak yang terakhir yang kuliah yang bantu. Anak saya yang pertama sama yang keenam ini hanya yang percaya sisanya mereka kira tipu-tipu," sambungnya.
Barang yang dijual Kadir di marketplace tersebut diantaranya ada botol minum, dan alat pijit otomatis.
"Saya jual pertama yang ada di rumah. Saya pakai alat pijit dan tumblr. Waktu itu 34 ribu pengikutnya. Dia daftar langsung diterima dan syuting. Satu video syuting alat pijit tiga jam. Saya beli 80 ribu, akhir November ditayangkan," jelasnya.
Jika lapaknya rame pembeli, Kadir hanya mendapatkan keuntungan Rp3 juta dari penjualan barang dan menjadi seorang affiliator.
"Alat pijit itu laku 2, laku 8, sampai laku 300. Kata anak saya, saya untung Rp3 juta ya hitungannya sehari dapat komisi Rp15 ribu sampai paling gede Rp50 ribu. Yang nyuting anak saya yang pertama. Pernah saya jual kemoceng sehari laku 1800 tapi besoknya turun. Itu nggak pasang iklan," pungkasnya.
Meskipun sudah tak laku di televisi, Kadir merasa apapun pekerjaan yang dilakoninya saat itu yang penting halal demi menafkahi keluarga.
"Pernah ada nanya temen saya bilang siap nggak kalau saya menurunkan gengsi dan gaji saya turun. Saya jawab kalau sebagai bapak, kepala keluarga dan pencari nafkah ya saya siap. Jadi, saya dulu anggap ini tipu-tipu tapi ternyata berkah untuk keluarga" pungkas Kadir.