Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap memukau publik dengan menghadirkan 5.000 kesenian Betawi dalam karnaval budaya spektakuler yang digelar Minggu, 29 Juni 2025, sebagai bagian dari perayaan HUT ke-500 Kota Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan bahwa karnaval megah ini akan digelar rutin setiap bulan di kawasan ikonik Bundaran HI, Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, dengan acara perdananya yang akan berlangsung pada tanggal 29 Juni mendatang.
"Besok tanggal 29 Juni (2025) itu uji coba pertama. Barangkali kita akan tampilkan 5.000 kesenian Betawi, yang dimulai dengan pecah silat, kemudian tari-tarian, dan lainnya," kata Rano pada saat car free day, Minggu, di Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Pemprov DKI Jakarta juga akan memperkaya suasana Car Free Day (CFD) dengan menambah berbagai titik hiburan seru di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta.
Menurut Rano, selain sebagai momen perayaan HUT Jakarta, CFD juga berperan sebagai sumber kebahagiaan dan kegembiraan bagi warga ibu kota.
Baca juga: Rano Karno Sedang Susun Perda Soal Adat Betawi, Larang Ondel-ondel Digunakan Mengamen
"Dari survei kita selama sebulan ini, kehadiran hiburan menambah kebahagiaan. Jadi selain sehat, juga happy. Itu kenapa saya minta sama dinas untuk membuatkan CFD ini menjadi tempat yang bahagia. Kemudian, dalam rencana-rencana besarnya, tiap bulan menuju 500 tahun, kita akan membuat karnaval besar kebudayaan," ucap Rano, Wagub DKI Jakarta.
Selain di Jakarta Creative Zone, Dukuh Atas, titik-titik hiburan di CFD Jakarta juga akan hadir di kawasan Gelora Bung Karno dan area air mancur di ujung Jalan Thamrin, ungkap Rano Karno.
Bang Doel menambahkan, beragam aktivitas seru akan digelar untuk menarik minat masyarakat yang berpartisipasi dalam CFD. Upaya ini sekaligus diharapkan dapat mendorong warga mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
"Ya, kalau saya lihat memang CFD ini menjadi favorit. Makanya saya mempunyai pemikiran juga mendapat masukan. Satu yang kita dapat dari CFD ini, ini sebetulnya analisa yang cukup lama. Emisi karbon di Jakarta menurun. Itu terbukti. Artinya ini membuat udara Jakarta, cuman kan momennya hanya satu hari dalam seminggu," kata Rano.
Baca juga: DKI Kaji 5 Lokasi CFD Strategis untuk Turunkan Emisi Karbon
(Sumber: Antara)