Protes ini, yang dipimpin oleh mahasiswa yang menganggap sistem kuota tersebut anti-meritokrasi, ditindak keras oleh pihak berwenang selama beberapa minggu.
Lebih dari 200 demonstran tewas bulan lalu, memicu protes lanjutan yang menuntut pertanggungjawaban dan pengunduran diri Hasina, yang telah memimpin negara itu sejak 2009.
Baca Juga: Makin Mencekam, Internet Terputus di Hampir Seluruh Wilayah Bangladesh
Partai yang dipimpin Hasina, Liga Awami, yang lahir dari gerakan kemerdekaan Bangladesh, telah mengokohkan kekuasaannya selama 15 tahun terakhir. Partai tersebut meraih kemenangan dalam empat pemilihan umum berturut-turut, termasuk yang terakhir pada bulan Januari, yang diboikot oleh pihak oposisi.
Selama masa kepemimpinan Hasina, yang kini berusia 76 tahun, pemerintahannya dicemari oleh penangkapan massal terhadap lawan politik, pembungkaman suara-suara yang berbeda pendapat, dan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.