Sementara, 50.000 orang terkena dampak banjir dan jumlah tersebut hanya mencakup wilayah barat bendungan karena wilayah timur tidak dapat diakses.
Seseorang berjalan melewati air banjir, di Port Sudan (Reuters)
Bendungan tersebut merupakan sumber air utama bagi Port Sudan, yang merupakan rumah bagi pelabuhan utama Laut Merah dan bandara yang berfungsi di negara tersebut, dan menerima sebagian besar pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan negara tersebut.
Baca Juga:
Kepala Basarnas: Banjir Bandang di Ternate Telan 16 Korban Jiwa
“Kota ini terancam kehausan dalam beberapa hari mendatang,” kata Asosiasi Pemerhati Lingkungan Sudan dalam sebuah pernyataan.
Para pejabat mengatakan, bendungan itu mulai runtuh dan lumpur menumpuk selama berhari-hari ketika hujan deras terjadi lebih awal dari biasanya.
Bendungan, jalan, dan jembatan di Sudan sudah rusak sebelum perang antara tentara Sudan dan Pasukan Cepat paramiliter dimulai pada April 2023.