Baca Juga: 508 Bakal Paslon Kabupaten/Kota Sudah Demokrat Berikan Restu
Namun, seorang ahli berpendapat bahwa seekor lumba-lumba liar mungkin bertanggung jawab, berdasarkan ciri-ciri fisiknya seperti sirip punggung dan bekas luka.
"Tampaknya kemungkinan besar merupakan perilaku satu individu," kata Tadamichi Morisaka, profesor cetologi di Universitas Mie, kepada NHK.
"Alih-alih berniat menyakiti manusia, mungkin lumba-lumba tersebut mencoba berinteraksi dengan manusia seperti yang dilakukannya dengan sesama lumba-lumba," tambahnya.