“Kenapa tetap dipaksakan. Saya ngenesnya di situ, kenapa dipaksakan. Dia pengen banget berangkat, saya orang tua nggak tega. Saya kasih uang untuk bekal. Dia mau beliin oleh-oleh baju untuk adik kembarnya,” ungkap Diana.
Melihat sang anak yang menjadi salah satu korban dalam kecelakaan tersebut, Diana dan sang suami merasa sangat kehilangan karena meninggalnya sang putri. Bahkan, ayah Mahesya tampak tidak berhenti meneteskan air mata ketika berada di hadapan sang anak.
Untuk diketahui, kecelakaan bus terguling tersebut terjadi di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu 11 Mei 2024 malam. Bus tersebut membawa rombongan siswa dari SMK Lingga Kencana Depok dan dilaporkan 11 orang meninggal dalam kecelakaan tersebut.