“Yang pertama adalah mengenai infrastruktur terintegrasi dan pelayanan dasar prima, lalu pendidikan dan kesehatan, kemudian penanganan ketimpangan sosial, pembangunan ekonomi digital dan UMKM, kemudian pariwisata dan ekonomi kreatif, serta inflasi bahan pokok,” ungkap Astri.
Seperti pada debat pertama, nantinya setiap pasangan calon (paslon) akan diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang dipilih secara acak oleh para panelis.
Baca Juga: Dharma Pongrekun Ngaku Nggak Ada Persiapan Buat Debat Pilkada Jakarta
Selain itu, ada juga wacana untuk melibatkan unsur masyarakat dalam penyusunan pertanyaan.
“Jadi nanti mungkin ada komunitas yang akan kami undang untuk menyusun pertanyaan, sehingga nanti bisa ketemu dengan panelis dan panelis tersebut dari apa yang disampaikan oleh para perwakilan masyarakat tersebut dapat kira-kira menyusun pertanyaan yang akan diajukan kepada para paslon,” kata Astri.
Namun, rencana ini masih dalam tahap finalisasi dan masih perlu dipastikan apakah format tersebut akan diterapkan atau tidak.