Ketika sirkulasi ini terganggu, pola cuaca di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia, akan mengalami perubahan signifikan.
La Nina sering kali menyebabkan curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan gelombang pasang, terutama di wilayah-wilayah yang sudah rentan terhadap bencana alam.
Ilustrasi Bumi atau Dunia (Pixabay)
La Nina bukanlah kejadian yang terjadi setiap tahun. Fenomena ini dapat berulang setiap beberapa tahun sekali, dengan durasi masing-masing kejadian yang bisa berlangsung antara beberapa bulan hingga dua tahun.
Meskipun La Nina bisa berlangsung dalam waktu yang bervariasi, dampaknya terhadap cuaca global, terutama di wilayah Indonesia, sangat signifikan.
Setiap siklus La Nina dapat menyebabkan perubahan cuaca yang mendalam, baik dari segi curah hujan, suhu udara, maupun potensi bencana alam.
Mengutip dari situs BMKG, La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.
Di bulan September-Oktober-November (SON), La Nina berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia, sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-April-Mei (MAM), ini berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.