Trump menyoroti kelemahan dalam penanganan Biden atas penarikan dari Afghanistan sebagai poin penting dalam kampanyenya melawan Kamala Harris, calon presiden dari Partai Demokrat.
Hingga kini, pemerintahan Taliban belum mendapat pengakuan internasional, salah satu alasannya adalah pembatasan terhadap perempuan, termasuk akses pendidikan dan pekerjaan, yang dikategorikan PBB sebagai 'apartheid gender'.
Baca Juga: Trump Menang Pilpres AS, Presiden Ukraina Ingatkan Janji Akhiri Agresi Rusia
"Amerika belum siap menyerahkan kepemimpinan negara besar mereka kepada seorang perempuan," tulis Inamullah Samangani, kepala departemen informasi dan budaya Taliban di Kandahar, dalam postingan di X.
Mantan anggota parlemen Kabul, Fawzia Koofi, menyampaikan ucapan selamat kepada Trump, tetapi juga mengkritik penarikan AS dan kurangnya tekanan terhadap pemerintah Taliban dalam hal hak-hak perempuan.
"Sebagai seorang pengusaha, dia seharusnya mengerti bahwa tidak ada negara yang bisa maju dalam jangka panjang jika tidak memberikan hak kepada separuh penduduknya untuk bekerja dan mengenyam pendidikan," ungkapnya.