Pada sesi bertema 'Peran Parlemen Dalam Mempromosikan Pembangunan Berkelanjutan', Puan menekankan bahwa Sustainable Development Goals (SDGs) mencerminkan visi besar untuk masa depan yang lebih sehat, makmur, dan berkelanjutan.
Namun, upaya mencapai SDGs dihadapkan pada tantangan besar akibat meningkatnya ketegangan geopolitik, kelaparan, kesenjangan, dan krisis iklim.
"Banyak negara berkembang menderita karena beban utang yang sangat besar. Komitmen untuk mencapai seluruh agenda pembangunan pada tahun 2030 telah dirusak oleh berbagai kejadian yang tidak menguntungkan," jelas Puan.
Baca Juga: Puan Maharani Menangis di Rapat Paripurna Terakhir DPR Periode 2019-2024
Ia juga menyoroti isu-isu besar seperti perang di Ukraina, krisis politik di Myanmar, serta serangan Israel di Gaza yang terus menerus, menyebabkan korban di kalangan sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Puan menyatakan bahwa waktu terus berjalan dan tindakan lamban seharusnya tidak bisa ditoleransi. Ia menekankan bahwa ancaman terhadap pencapaian SDGs ini perlu dihadapi bersama dengan tindakan kolektif. Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, menurutnya, menuntut peran penuh Parlemen sebagai agen perubahan untuk mencapai setiap tujuan.
"Parlemen harus menggunakan kewenangannya secara efektif untuk mengadopsi undang-undang yang relevan yang menjunjung tiga pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan," ungkap Puan.