Menurut salah seorang teman, "Kampanye Lan tersebar luas di grup alumni dan media sosial. Orang-orang percaya ini adalah kebutuhan mendesak." Namun, kepercayaan tersebut mulai memudar setelah tindakan mencurigakan Lan terungkap.
Baca Juga: Sempat Didiagnosis Kanker Ginjal, Kondisi Kesehatan Vidi Aldiano Mendadak Drop
Tindakan Lan mulai dipertanyakan setelah ia membagikan foto flat baru seharga 738.000 yuan (sekitar Rp 1,6 miliar) di grup percakapan pada 6 November. Banyak donatur yang sebelumnya bersimpati mulai meragukan transparansi penggunaan dana yang terkumpul.
Informasi tambahan mengungkap bahwa keluarga Lan sebenarnya memiliki aset properti senilai jutaan yuan, yang bertolak belakang dengan klaim bahwa mereka mengalami kesulitan finansial. Seorang donatur menyatakan, "Ini membuat kami merasa dibohongi. Orang seperti ini merusak kepercayaan publik pada penggalangan dana."
Sebagai langkah tegas, platform crowdfunding menutup saluran donasi Lan sehari setelah foto flat tersebut viral. Seluruh dana yang terkumpul kemudian dikembalikan kepada para donatur untuk menghindari kerugian lebih lanjut.
Kasus ini memicu diskusi tentang pentingnya transparansi dalam penggalangan dana daring. Dalam pernyataan resminya, platform crowdfunding menyebut bahwa dana sebesar Rp 611 juta telah sepenuhnya dikembalikan kepada donatur, dan Lan dilarang menggunakan layanan mereka secara permanen.
Juru bicara platform menegaskan, "Kami memiliki aturan ketat untuk memastikan bahwa setiap kampanye bersifat transparan. Penyalahgunaan seperti ini sangat merugikan mereka yang benar-benar membutuhkan." Langkah tegas ini diambil untuk menjaga kepercayaan publik terhadap sistem donasi daring.