"Jika merencanakan pembunuhan Presiden semudah itu, bagaimana dengan warga negara biasa kita?" kata Marcos.
Baca Juga: Rangkuman Singkat Jejak Konflik Antara Presiden dan Wakil Presiden Filipina yang Memanas
"Upaya kriminal seperti itu tidak boleh diabaikan. Saya akan melawannya. Sebagai negara demokrasi, kita perlu menegakkan supremasi hukum," tambahnya.
Ini adalah kali pertama Marcos memberikan tanggapan terhadap kritik publik yang dilontarkan oleh Duterte. Ia merespons pernyataan kontroversial Duterte yang disampaikan secara daring akhir pekan lalu, di mana Duterte mengancam akan membunuh Marcos, ibunya Neara Liza Marcos, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika rencana tertentu berhasil dijalankan.
Ancaman ini disampaikan Duterte saat berada di DPR bersama kepala stafnya, Zuleika Lopez, yang ditahan karena tidak merespons pertanyaan terkait penyalahgunaan dana di kantor Wakil Presiden selama penyelidikan legislatif.
Menurut Marcos, semua pejabat negara wajib melindungi Konstitusi serta menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas.
"Jadi tidak benar untuk menghalangi pejabat terpilih rakyat untuk mencari kebenaran," katanya.