Selain itu, Budi juga mengungkapkan bahwa desa-desa turut berkontribusi dengan menghasilkan bahan-bahan kebutuhan seperti jagung, ikan nila, hingga melon. Ia menjelaskan bahwa hal ini akan didukung dengan 20% dari dana desa yang dialokasikan untuk ketahanan pangan.
"Tentunya, dana desa sebesar 20% dari total Rp 71 triliun yang dialokasikan untuk tahun 2025 akan digunakan untuk mendukung ketahanan pangan dalam program makan bergizi," tutup Budi.