Ntvnews.id, Kolombo - Kepolisian Sri Lanka saat ini tengah memburu pemimpin mereka sendiri, Inspektur Jenderal Polisi (IGP) Deshabandu Tennakoon, yang buron setelah dikeluarkannya perintah penangkapan terkait operasi ilegal yang menyebabkan kematian seorang polisi. Dalam upaya menemukan Tennakoon, Kepolisian Sri Lanka bahkan meminta bantuan dari masyarakat.
Dilansir dari AFP, Jumat, 7 Maret 2025, Juru bicara Kepolisian Sri Lanka, Buddhika Manatunga, menyatakan bahwa hingga kini pihaknya belum berhasil melacak keberadaan Tennakoon, meskipun telah mengerahkan sejumlah unit khusus.
"Kami mengimbau masyarakat untuk memberikan informasi apapun mengenai keberadaannya," ujar Manatunga kepada wartawan di Kolombo, ibu kota Sri Lanka.
Selain itu, ia juga menegaskan, "Kami juga memperingatkan bahwa siapa saja yang menyembunyikan IGP akan diadili karena menghalangi keadilan."
Baca Juga: Tentara Sri Lanka Terluka Usai Israel Serang Markas UNIFIL
Manatunga mengakui bahwa kegagalan menangkap pemimpin mereka sendiri telah "merusak kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
Untuk mencegah Tennakoon melarikan diri ke luar negeri, pihak berwenang telah memberlakukan larangan bepergian.
"Ini masalah serius, dan kami berupaya lebih keras untuk menangkapnya," kata Manatunga dalam pernyataannya.
Dia juga menambahkan, "Sebagai orang yang sadar hukum, seharusnya IGP mematuhi perintah pengadilan dan menyerah."
Perintah penangkapan Tennakoon dikeluarkan oleh pengadilan setempat pekan lalu, setelah muncul tuduhan bahwa ia mengizinkan penggerebekan ilegal di sebuah hotel pada tahun 2023. Saat itu, Tennakoon memerintahkan unit kepolisian dari Kolombo untuk mencari obat-obatan terlarang di sebuah hotel yang terletak di resor pesisir selatan Weligama, sekitar 150 kilometer dari ibu kota.
Baca Juga: Sosok Anura Kumara Dissanayake, Presiden Sri Lanka yang Baru saja Terpilih
Namun, karena tidak ada koordinasi dengan kepolisian setempat, unit kepolisian dari Kolombo dihadang, yang akhirnya berujung pada baku tembak. Insiden tersebut menyebabkan seorang polisi tewas dan seorang lainnya mengalami luka kritis.
Tidak ditemukan adanya obat-obatan terlarang di hotel tersebut.
Tennakoon sendiri diangkat sebagai Kepala Kepolisian Sri Lanka pada November 2023, meskipun pengangkatannya menimbulkan kontroversi. Keputusan tersebut kemudian digugat ke Mahkamah Agung, yang sejak Juli lalu telah menonaktifkan dirinya sambil menunggu proses persidangan.
Sebelumnya, Tennakoon juga terlibat dalam kasus lain di mana pengadilan tertinggi Sri Lanka memutuskan bahwa ia bersalah atas penyiksaan terhadap seorang tersangka dalam tahanan. Pengadilan bahkan memerintahkan Tennakoon membayar kompensasi sebesar 500.000 Rupee Sri Lanka kepada korban. Namun, pemerintah saat itu mengabaikan putusan pengadilan tersebut.