Banjir Kepung Bandung Raya hingga Sumedang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Mar 2025, 08:56
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Banjir di Dayeuhkolot Bandung Banjir di Dayeuhkolot Bandung (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu, 15 Maret 2025, sore hingga malam hari mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Bandung Raya, meliputi Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, hingga Kabupaten Sumedang. Intensitas hujan yang tinggi menyebabkan beberapa sungai meluap dan merendam permukiman warga.

Kondisi Banjir di Kota Bandung

Di Kota Bandung, banjir melanda sejumlah kawasan, meskipun sebagian besar wilayah kini telah surut. Pranata Humas Ahli Muda BPDB Jawa Barat, Hadi Rahmat, melaporkan bahwa banjir menggenangi daerah seperti Braga, Pasir Koja, Pagarsih, Gempol Sari, Pajajaran, Taman Sari, Antapani, dan Ranca Numpang dengan ketinggian air yang bervariasi.

Situasi pada pukul 22.48 WIB menunjukkan air mulai berangsur surut. Banjir juga terjadi di Jalan Pagarsih dan Jalan Astanaanyar, tepatnya di RT 01 dan 02 RW 07 Kelurahan Cibadak, di mana 25 rumah terdampak akibat luapan Sungai Citepus.

Selain itu, di Jalan Baladewa, Kelurahan Pajajaran, genangan air dari Sungai Citepus juga mengakibatkan permukiman di RT 03 dan RT 05 RW 09 terendam. Menurut laporan dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, kondisi banjir di wilayah tersebut kini telah surut.

"Tidak ada korban jiwa maupun warga yang mengungsi di Astanaanyar dan Pagarsih," demikian pernyataan resmi yang dikutip dari Antara.

Selain Sungai Citepus, banjir juga dipicu oleh luapan Sungai Cikapundung yang merendam sejumlah kawasan, termasuk Braga, Pagarsih, Astanaanyar, Pasir Koja, Gempol Sari, Pajajaran, Tamansari (Nangkasuni), Antapani, Ranca Numpang, dan Babakan Ciamis.

Banjir di Kabupaten Bandung Barat

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Jatinangor | Bandung - Sumedang (@jatinangorbanget)

Di Kabupaten Bandung Barat, dua desa terdampak banjir akibat luapan Sungai Cimeta, yaitu Desa Nyalindung di Kecamatan Cipatat dan Desa Margajaya di Kecamatan Ngamprah. Di Desa Nyalindung, sekitar 20 rumah dan tiga fasilitas umum, termasuk jembatan penghubung warga, terendam air. Ketinggian air di lokasi ini mencapai 3 meter.

Sementara itu, Desa Margajaya mencatatkan 70 rumah yang terendam dengan ketinggian air antara 10 hingga 50 cm. Di kawasan underpass Padalarang (Ngamprah), banjir juga mengakibatkan terputusnya jalur lalu lintas.

Banjir di Kota Cimahi

Di Kota Cimahi, kawasan Cimindi dan Cigugur diterjang air bah yang berasal dari kawasan hulu. Meskipun ketinggian air tidak terlalu dalam, aliran air cukup deras sehingga berpotensi membahayakan warga sekitar.

Banjir di Kabupaten Bandung

Banjir di Dayeuhkolot Bandung <b>(Instagram)</b> Banjir di Dayeuhkolot Bandung (Instagram)

Kabupaten Bandung juga tidak luput dari bencana banjir. Wilayah yang terdampak antara lain Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Majalaya dengan kedalaman air yang bervariasi. Banjir ini disebabkan oleh hujan deras dan luapan sungai di sekitar kawasan tersebut.

Kawasan Dayeuhkolot, Bojongsoang, dan Baleendah memang menjadi langganan banjir ketika musim hujan datang. Bahkan, salah satu titik di Dayeuhkolot ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Banjir membuat aktivitas warga terdampak.

Banjir di Kabupaten Sumedang

Di Kabupaten Sumedang, banjir terjadi di Kecamatan Cimanggung dan Jatinangor. Di Kecamatan Cimanggung, empat desa terdampak, yakni Cihanjuang, Sukadana, Sindanggalih, dan Sindangpakuwon, dengan total 200 kepala keluarga yang terkena dampaknya.

Di Kecamatan Jatinangor, luapan Sungai Cikeruh menyebabkan terputusnya arus lalu lintas di Jalan Sayang dan menggenangi permukiman warga sekitar.

x|close