AS Berjanji Terus Gempur Houthi Hingga Serangan di Laut Merah Berhenti

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Mar 2025, 12:51
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth. Arsip - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth. (Antara)

Ntvnews.id, Washington - Amerika Serikat akan terus melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman hingga mereka menghentikan aksi penyerangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, ujar Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Minggu 16 Maret.

"Ini bukan aksi semalam saja. Serangan ini akan terus berlanjut sampai mereka mengatakan, 'Kami berhenti menembaki kapal. Kami berhenti menyerang aset,'" ujar Hegseth kepada Fox News, Senin 17 Maret 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara terhadap kelompok Houthi, yang mengakibatkan sedikitnya tiga puluh satu orang tewas.

Baca Juga : 50 Orang Tewas Akibat Serangan AS ke Yaman

Sebelumnya, Presiden Donald Trump telah memperingatkan bahwa "neraka akan menghujani mereka" jika serangan terhadap kapal di Laut Merah tidak dihentikan.

"Kami tidak menginginkan perang berkepanjangan yang terbatas di Timur Tengah. Kami juga tidak peduli dengan apa yang terjadi dalam perang saudara di Yaman," ucap Hegseth.

"Tujuan kami adalah menghentikan serangan terhadap aset-aset di jalur perairan kritis tersebut dan mengembalikan kebebasan navigasi, yang merupakan kepentingan nasional utama Amerika Serikat," katanya melanjutkan.

Kepala Pentagon tersebut juga menuduh Iran telah memberikan dukungan kepada kelompok Houthi "terlalu lama."

"Mereka sebaiknya mundur," ia memperingatkan.

Baca Juga : Serangan Udara AS di Yaman: 50 Orang Tewas, 100 Terluka

Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, menyatakan bahwa kelompoknya menargetkan kapal induk Amerika Serikat dengan rudal balistik dan drone sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan AS.

Saree mengungkapkan bahwa pasukan Houthi melancarkan "operasi militer berkualitas tinggi" yang menyasar USS Harry S.

Truman serta kapal-kapal perang pengawalnya di bagian utara Laut Merah. Serangan tersebut melibatkan delapan belas rudal balistik, rudal bersayap, serta satu drone.

Ia menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan ragu untuk menyerang semua aset angkatan laut AS di Laut Merah dan Laut Arab sebagai bentuk pembalasan.

Sementara itu, Iran menyatakan bahwa kelompok Houthi mengambil keputusan strategis mereka secara independen.

Baca Juga : AS Wacanakan Pakai UU Terorisme untu Usut Demo Pro Palestina

"Yaman adalah negara merdeka dengan kebijakan sendiri," kata Komandan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).

"Rakyat Yaman memiliki kebijakan nasional mereka sendiri. Houthi sebagai perwakilan rakyat Yaman membuat keputusan strategis dan operasional mereka sendiri,” ucapnya.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza, kelompok Houthi telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang memiliki keterkaitan dengan Israel di Laut Merah sejak akhir dua ribu dua puluh tiga.

Baca Juga : Rencana Perdamaian Yaman Terhambat, Houthi Salahkan AS

Serangan menggunakan rudal dan drone tersebut telah mengganggu jalur perdagangan global.

Kelompok itu sempat menghentikan serangan mereka setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai diberlakukan pada Januari.

Namun, mereka mengancam akan melanjutkan aksi tersebut jika Israel terus memblokade bantuan kemanusiaan ke Gaza, seperti yang terjadi pada 2 Maret.

(Sumber Antara)

x|close