Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di Laut Merah semakin memanas setelah kelompok Houthi Yaman mengklaim telah melancarkan serangan kedua terhadap kapal induk Amerika Serikat, USS Harry Truman, dalam waktu kurang dari 24 jam.
Serangan ini terjadi pada Senin, 17 Maret 2025, sebagai respons atas serangan udara yang terus dilakukan oleh militer AS terhadap target-target Houthi.
Baca Juga: Zelenskyy: Kiev Siap Berdialog Jika Rusia Setuju Hentikan Perang
Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea, dalam pernyataan yang disiarkan oleh TV Al Masirah, mengatakan bahwa pasukannya menargetkan USS Harry Truman dengan rudal balistik, rudal jelajah, dan drone.
"Dengan beberapa serangan roket dan drone, angkatan bersenjata kami juga berhasil menggagalkan serangan musuh yang sedang dipersiapkan akan diluncurkan ke negara kami, sehingga pesawat-pesawat tempur musuh tersebut terpaksa kembali," katanya.
Ia juga mengklaim bahwa angkatan bersenjata Houthi berhasil menggagalkan serangan udara yang sedang dipersiapkan oleh militer AS terhadap wilayah Yaman, memaksa pesawat-pesawat tempur AS untuk kembali sebelum melancarkan serangan.
Sarea menegaskan bahwa kelompok Houthi akan memperluas serangan mereka ke semua kapal angkatan laut dan kapal komersial AS di kawasan tersebut jika serangan udara AS tidak dihentikan.