Menurutnya, RDP kali ini mengenai pertanggungjawaban keuangan merupakan hal yang sangat penting dan menyebut KPU dan Bawaslu menyepelekan RDP ini.
“Jangan kita beranggapan bahwa setelah selesai pemilu, pertanggungjawaban keuangan tetap salah satu yang amat-amat penting, tentu saya tidak berharap mitra saya ini kondisinya seperti hari ini. Terkesan seolah-olah dalam tanda kutip KPU dan Bawaslu menyepelekan RDP yang berkaitan dengan pembahasan dan evaluasi anggaran. Yang kedua, lebih tragis lagi Bawaslu, hanya satu-satunya ketua yang hadir, ini memiriskan ini.” Tutur Guspardi.
Baca Juga: Wamenhan Keseleo Sebut Pemerintah Jokowi-Gibran, Ruang DPR Bergemuruh
Guspardi kemudian melihat-lihat kertas yang berisi laporan dan menurutnya ada bagian yang tidak terbaca karena terlalu kecil dan sulit untuk dibaca, dan Ia juga meminta Bawaslu dan KPU untuk professional.
“Apalagi kertas kerja yang ini, anggarannya sangat luar biasa sebelas triliun, laporan yang disampaikan ini sulit saya membacanya. Masa begini laporan ini, dan itupun kami minta. Coba lihat bagaimana ini, kemudian saya lihat-lihat tidak bisa kebaca yang kecil ini. Padahal kertasnya lebih bagus. Saya sampaikan, professional lah, ini dari segi teknis,” sambungnya.