Ntvnews.id, Jakarta - Ratusan jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), merayakan Idul Fitri 1446 Hijriyah lebih awal, pada Sabtu, 29 Maret 2025.
Mereka menggelar salat Id di Lapangan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Ulumi Wal Amal dengan khusyuk dan penuh kekhidmatan.
Baca Juga: Viral Warga Kampung Baru Maluku Sudah Merayakan Lebaran Idul Fitri Sejak Kamis
Salat Id dipimpin oleh Imam M. Sidik H. Afandi, sementara khutbah disampaikan oleh M. Tayeb. Dalam khutbahnya, Tayeb mengajak jamaah untuk merayakan Idul Fitri dengan penuh kesederhanaan serta memperkuat kebersamaan dan kepedulian sosial.
Penetapan 1 Syawal 1446 H oleh jamaah Naqsabandiyah ini didasarkan pada metode hisab dan rukyah yang mereka yakini. Menurut Abdul Latif (55), seorang jamaah, perhitungan ini dilakukan oleh pengasuh ponpes, Tuan Guru Aji Fandi.
"Tidak hanya menetapkan salat Idul Fitri dan puasa Ramadan, salat Idul Adha juga seperti itu," katanya.
Senada dengan itu, Iksan (40) menuturkan bahwa mayoritas jamaah yang mengikuti salat Id lebih awal ini adalah warga setempat dan para santri Ponpes Darul Ulumi Wal Amal. Mereka mempercayai petunjuk yang diberikan oleh Tuan Guru Aji Fandi, yang telah menjadi tradisi turun-temurun dalam keluarga mereka.
"Sudah dari kakek dan nenek saya mengikuti puasa dan Salat Id yang ditetapkan oleh Tuan Guru Aji Fandi," ujarnya.
Jamaah mulai berdatangan ke lapangan salat sekitar pukul 07.00 WITA. Sebelum salat dimulai, mereka terlebih dahulu bertakbir bersama. Salat Id dilaksanakan dengan tertib dan khusyuk hingga selesai pada pukul 09.00 WITA.
(Sumber: Antara)