Bank DKI Error, Dirut Pastikan Tak Ada Dana Nasabah Hilang-Data Bocor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Apr 2025, 16:48
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
ATM BANK DKI ATM BANK DKI (DOK)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Agus Haryoto Widodo menegaskan tak ada kebocoran data dari pelanggan semasa layanan transaksi Bank DKI tak bisa digunakan beberapa waktu lalu. Selain itu, uang nasabah juga dipastikan tak ada yang hilang.

"Namun yang dapat kami pastikan tidak ada kebocoran data, tidak ada kehilangan dana nasabah, dan sistem core banking utama tetap aman," ujar Agus, Jumat, 11 April 2025.

Meski begitu, hingga kini Agus belum mengetahui penyebab layanan transaksi Bank DKI tak bisa digunakan. Sebab hal itu masih didalami.

"Kami belum dapat menyampaikan detail lebih jauh karena proses audit dan analisa teknis masih berlangsung," tuturnya.

Bank DKI sendiri telah berupaya mempercepat pemulihan sistemnya. Lebih lanjut, terkait sanksi penonaktifan Direktur IT Bank DKI, Agus tak bisa memastikan apakah hal itu diambil karena yang bersangkutan abai terhadap gangguan layanan tersebut.

"Manajemen telah mengambil langkah strategis untuk mempercepat pemulihan dan transformasi sistem teknologi informasi di Bank DKI," tutur Agus.

"Hal tersebut (penonaktifan Direktur IT) sepenuhnya merupakan kewenangan Dewan Komisaris dan atau pemegang saham sesuai ketentuan anggaran dasar. Saya tidak dalam kapasitas menjawab hal ini," imbuhnya. 

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago mengungkapkan bahwa Bareskrim Polri telah menerima laporan dari Bank DKI.

“Benar, pada 1 April kami telah menerima laporan dari pihak Bank DKI,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 10 April 2025.

Perihal substansi laporan dan subjek yang dilaporkan, dia masih belum bisa membeberkannya.

Walau demikian, pihaknya memastikan bahwa laporan tersebut telah ditindaklanjuti.

“Saat ini, pelaporan tengah didalami dan dipelajari lebih lanjut,” ucapnya.

Diketahui, sejumlah nasabah Bank DKI mengeluhkan tak bisa melakukan transaksi sejak malam takbiran Idul Fitri lalu atau 30 Maret 2025.

Akibatnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta Direktur IT Bank DKI, Amirul Wicaksono, dibebastugaskan dari jabatannya menyusul adanya masalah tersebut.

Di samping itu, Pramono dengan tegas meminta permasalahan ini dilaporkan ke Bareskrim untuk diproses secara hukum. Menurutnya, pihak yang merugikan warga Jakarta harus menerima konsekuensi atas tindakannya.

"Karena ini sudah keterlaluan. Enggak mungkin enggak melibatkan orang dalam," ujarnya.

Sementara, Bank DKI memastikan bahwa tidak ada serangan peretas atas gangguan sistem perbankan sejak 29 Maret 2025 dan dipastikan semua dana nasabah aman.

"Dari evaluasi yang dilakukan Bank DKI, kami sudah memeriksa mendalam belum ada indikasi serangan hacker," ujar Direktur Utama Bank DKI Agus Haryoto Widodo.

Ia memastikan bahwa tidak ada kesengajaan dalam gangguan sistem perbankan yang terjadi sejak 29 Maret 2025 itu.

Agus menjelaskan bahwa gangguan sistem perbankan dikarenakan sistem pengamanan internal Bank DKI pada waktu itu secara otomatis mengaktifkan fitur pemulihan.

"Fitur itu sebagai langkah proteksi untuk memastikan stabilitas layanan dan keamanan transaksi seluruh nasabah," pungkasnya.

x|close