Ntvnews.id
Pertunjukan ini merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dan Uzbekistan, yang menceritakan hubungan historis antara Presiden Soekarno, sang proklamator Indonesia, dengan Imam Bukhari, seorang tokoh hadis terkemuka asal Uzbekistan, di masa Perang Dingin.
Teater tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno.
Berbagai tokoh penting turut memeriahkan acara malam itu. Putra Megawati sekaligus Ketua DPP PDIP, M. Prananda Prabowo, hadir bersama Ketua DPR RI Puan Maharani dan sejumlah elite partai lainnya seperti Ganjar Pranowo dan Deddy Sitorus.
Baca juga: Megawati Hangestri Beberkan Alasan Tidak Perpanjang Kontrak di Red Sparks
Kehadiran keluarga besar Megawati juga menambah kehangatan suasana. Sukmawati Soekarnoputri dan Guruh Soekarnoputra turut duduk di antara para tamu undangan. Deretan budayawan ternama, seperti Butet Kartaredjasa, ikut ambil bagian dalam menyaksikan pertunjukan yang mengangkat nilai sejarah dan budaya ini.
Tak ketinggalan, hadirnya perwakilan Duta Besar Uzbekistan untuk Indonesia bersama sejumlah seniman serta masyarakat umum tampak antusias menikmati pertunjukan teater yang menjadi simbol eratnya hubungan kedua negara.
Sebelum pertunjukan dimulai, Megawati menyempatkan diri bercakap-cakap santai dengan Menteri Kebudayaan Fadli Zon di ruang tunggu. Ia juga menjalin dialog hangat dengan Duta Besar Uzbekistan, Oybek Eshono, dan Wakil Gubernur Wilayah Samarkand, Rustam Kobilov.
Pada pukul 20.15 WIB, sekiranya Megawati dan rombongan mulai memasuki gedung pertunjukan. Acara dibuka dengan lantunan musik tradisional Uzbekistan yang menawan, disusul penampilan lima aktor yang berhasil mencuri perhatian penonton.
Megawati terlihat duduk berdampingan dengan putranya, M. Prananda Prabowo, dan menantunya, Nancy Prananda, menikmati setiap momen dari pertunjukan yang kental akan nilai sejarah dan budaya tersebut.
(Sumber: Antara)