Trump Janjikan Kesepakatan Dagang yang Adil dengan China

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Apr 2025, 12:22
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi- Perang dagang Amerika Serikat dan China Ilustrasi- Perang dagang Amerika Serikat dan China (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa kesepakatan yang berpotensi dicapai dengan China untuk menata ulang hubungan dagang akan bersifat "adil", di tengah berlanjutnya perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Kita akan memiliki kesepakatan yang adil dengan China. Itu akan menjadi adil," kata Trump di Gedung Putih, pada Rabu, 23 April lalu sembari mengeklaim bahwa hubungan dengan China telah "di luar kendali" di bawah pendahulunya.

Baca Juga: China Stop Pembelian Pesawat Produk Amerika Serikat

Pernyataan itu melanjutkan nada optimistis Trump, setelah sebelumnya pada Selasa 22 April lalu ia menyebut para negosiator akan bersikap "sangat baik" terhadap Beijing.

"Saya tidak akan berkata, 'Oh, saya akan bersikap keras terhadap China, saya akan bersikap keras terhadap Anda, Presiden Xi (Jinping).' Tidak, tidak. Kami akan bersikap sangat baik, mereka juga akan sangat baik, dan kita akan lihat apa yang terjadi,” katanya.

"Tapi pada akhirnya, mereka harus membuat kesepakatan, karena jika tidak, mereka tidak akan bisa berdagang di Amerika Serikat," sambungnya.

"Jadi, kami ingin mereka terlibat, tapi mereka harus melakukannya, dan negara-negara lain harus membuat kesepakatan, dan jika mereka tidak membuat kesepakatan, kami yang akan menetapkan kesepakatannya," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Produsen Mobil Listrik China Siap Gempur Tesla di Tengah Sorotan Terhadap Teknologi Otonom

Saat ditanya oleh seorang reporter apakah Washington tengah menjalani negosiasi "aktif" dengan Beijing, Trump menjawab, "Aktif. Semuanya sedang berlangsung. Semua pihak ingin terlibat dalam apa yang kami kerjakan."

"Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa lagi lolos begitu saja, tetapi mereka tetap akan baik-baik saja, dan kita akan memiliki negara yang bisa kalian banggakan, bukan bahan tertawaan dunia seperti selama bertahun-tahun," katanya.

Awal bulan ini, Trump meningkatkan tarif "resiprokal" terhadap China dari 84 persen menjadi 125 persen, seiring Washington dan Beijing terus memperburuk perang dagang timbal balik. 

Tarif "resiprokal" ini ditambahkan di atas tarif 20 persen yang sebelumnya diterapkan untuk menanggulangi peredaran fentanil ilegal, sehingga tarif efektif untuk sebagian besar barang dari China mencapai 145 persen.

Baca Juga: Alasan Trump Jadikan China Target Utama Perang Dagang

Namun, beberapa produk impor dikenakan tarif yang lebih tinggi lagi akibat bea tambahan yang dikenal sebagai tarif Section 301, yang bertujuan untuk menangani praktik perdagangan yang tidak adil.

Sanksi ini berkisar antara 7,5 persen hingga 100 persen, yang berarti beberapa barang dari China, seperti kendaraan listrik dan alat suntik, kini dikenakan tarif hingga 245 persen oleh AS.

Trump mengatakan bahwa tarif 145 persen terhadap sebagian besar barang dari China akan dikurangi "secara substansial," meskipun ia menegaskan bahwa tarif tersebut "tidak akan menjadi nol."

(Sumber: Antara) 

x|close