Iran Hukum Gantung Warganya yang Diduga Jadi Mata-mata Israel

Ntvnews.id, Taheran - Pemerintah Iran telah mengeksekusi seorang warganya melalui hukuman gantung setelah dinyatakan bersalah melakukan aksi mata-mata untuk badan intelijen Israel, Mossad. Pria yang dieksekusi ini juga diduga terlibat dalam pembunuhan seorang perwira senior Garda Revolusi Iran pada tahun 2022.

Dilansir dari Reuters, Jumat, 2 Meri 2025, eksekusi terhadap Mohsen Langarneshin dilakukan pada pagi hari waktu setempat.

Langarneshin disebut sebagai “mata-mata tingkat tinggi” yang terlibat dalam mendukung berbagai operasi intelijen Mossad di dalam wilayah Iran. Ia dijatuhi hukuman mati atas tuduhan spionase dan kolaborasi dengan badan intelijen Israel.

Baca Juga: Seorang Pemuda Ditemukan Tewas Gantung Diri di Cisarua Bogor

Masih mengutip Mizan Online, Langarneshin juga dikaitkan dengan sejumlah peristiwa penting, termasuk pembunuhan Kolonel Sayad Khodai dari Garda Revolusi yang terjadi pada Mei 2022.

"Selama dua tahun bekerja sebagai mata-mata, ia berperan dalam berbagai operasi besar, termasuk mendukung aksi teror dan berada di lokasi pembunuhan Sayad Khodai," ungkap laporan media pemerintah tersebut.

Langarneshin juga dituduh terlibat dalam membantu serangan terhadap fasilitas industri di Isfahan yang berkaitan dengan Kementerian Pertahanan Iran.

Baca Juga: Menaker: Bonus Hari Raya (BHR) Berbeda dengan THR, Tergantung Kebijakan Perusahaan

Media pemerintah menyatakan bahwa Langarneshin telah mengakui seluruh dakwaan yang diarahkan kepadanya selama proses hukum berlangsung.

Iran, yang selama bertahun-tahun berada dalam konflik bayangan dengan Israel, diketahui telah menjatuhkan hukuman mati terhadap sejumlah individu yang dianggap memiliki kaitan dengan Mossad, terutama dalam kasus-kasus spionase, sabotase, atau pembunuhan yang ditujukan untuk mengganggu program nuklir negara tersebut.

Eksekusi ini dilakukan di tengah perundingan nuklir yang masih berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat. Beberapa hari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menyatakan bahwa Israel tengah berusaha menggagalkan jalannya negosiasi tersebut.