Pertamina Pastikan SPBU di Bali Tetap Beroperasi Normal Meski Listrik Padam

Ntvnews.id, Bali - PT Pertamina Patra Niaga menegaskan bahwa seluruh layanan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Bali tetap berjalan normal kendati terjadi pemadaman listrik secara luas di wilayah tersebut pada Jumat sore, sejak pukul 16.00 WITA.

"Seluruh jaringan SPBU sudah dilengkapi dengan genset," ujar Manajer Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, Ahad Rahedi, saat dihubungi dari Denpasar, Bali, Jumat, 2 Mei 2025.

Ia menerangkan bahwa penggunaan genset sebagai sumber daya listrik cadangan memungkinkan operasional SPBU tetap berjalan lancar, termasuk layanan pengisian bahan bakar bagi konsumen.

Menurut Ahad, keberadaan genset di SPBU merupakan bagian dari langkah antisipasi agar layanan tetap dapat diberikan saat terjadi gangguan listrik. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pemantauan dan menjalin komunikasi intensif dengan seluruh SPBU di Bali untuk memastikan penyaluran BBM tetap stabil hingga pasokan listrik kembali pulih.

Baca Juga: Blackout di Bali, PLN: 50 Persen Pelanggan Terdampak Kembali Normal

"Antisipasi dan mitigasi yang dilakukan ini merupakan komitmen kami untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para konsumen yang melakukan pengisian BBM di SPBU," katanya menegaskan.

Sebelumnya, pemadaman listrik terjadi secara meluas di hampir seluruh wilayah Bali pada Jumat sekitar pukul 16.00 WITA. Terkait gangguan tersebut, PLN mengerahkan upaya penanganan darurat secara bertahap.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto, dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar menjelaskan bahwa ratusan personel internal PLN telah diterjunkan ke lapangan dilengkapi dengan peralatan lengkap untuk mempercepat proses pemulihan.

Baca Juga: PLN Selidiki Penyebab Listrik Padam di Bali

"Kurang dari 30 menit setelah kejadian, suplai listrik sudah kembali masuk secara bertahap," katanya.

Ia menambahkan bahwa pemulihan terus berlanjut hingga malam hari. "Hingga pukul 18.30 WITA, sebesar 50 persen pelanggan terdampak sudah berhasil normal kembali," jelasnya.

"Hingga saat ini penyebab terjadinya gangguan masih dalam penelusuran," tutup Gregorius.