Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan Presiden Senat Kerajaan Kamboja, Samdech Akka Moha Sena Padei Techo Hun Sen, pada siang hari ini. Pertemuan keduanya akan berfokus pada penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Kamboja.
Agenda pertemuan akan berlangsung di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Senin, 5 Mei 2025 pukul 11.00 WIB. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, menjelaskan bahwa pertemuan ini merupakan kesempatan penting untuk mendorong kolaborasi kedua negara.
"Presiden Prabowo dan Presiden Senat Hun Sen akan melakukan pertemuan dengan delegasi kedua negara," kata Yusuf dalam keterangannya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Kunjungan Utusan Khusus PM Jepang Fumio Kishida di Kertanegara
"Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Kamboja, serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis," lanjut Yusuf.
Pada malam sebelumnya, Prabowo juga menerima kunjungan dari Utusan Khusus Perdana Menteri Jepang, yang juga merupakan mantan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, beserta rombongan, di kediamannya yang terletak di Jalan Kertanegara, Jakarta.
Kishida membawa serta surat dari Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba untuk disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo. Menurut keterangan dari Biro Pers Istana, Kishida dan delegasinya tiba di kediaman Prabowo pada Minggu, 4 Mei 2025 pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Albanese Kembali Jadi PM Australia, Prabowo Ucapkan Selamat Lewat Telepon
"Ya tentu mantan PM Kishida itu menyampaikan surat dari Perdana Menteri Ishiba yang disampaikan langsung kepada Pak Presiden dan tentu salah satu isinya terkait dengan beliau special envoy Perdana Menteri khusus untuk proyek-proyek AZEC (Asia Zero Emission Community) ini," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya usai pertemuan.
Selain menyampaikan pesan dari Pemerintah Jepang, kedua belah pihak juga meninjau perkembangan kerja sama proyek dalam kerangka AZEC. Airlangga menyebutkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 170 nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia dan Jepang.