Prabowo Beberkan Alasan Purnawirawan TNI Ada di Dunia Politik

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan alasan yang mendasari keterlibatan dirinya serta para purnawirawan TNI di ranah politik, termasuk dalam pembentukan partai politik.

Dalam sambutannya pada acara Halalbihalal bersama Purnawirawan TNI/Polri yang digelar di Jakarta pada Selasa, Presiden menjelaskan bahwa keputusan itu didasari oleh rasa tanggung jawab yang besar serta kecintaan yang mendalam terhadap bangsa dan tanah air.

"Saya terjun ke medan politik karena Angkatan '45 mengajarkan kepada saya dan kepada kalian semua bahwa kita harus menyelamatkan bangsa dan rakyat dan tanah air kita," katanya.

Baca Juga: Presiden Prabowo Punya MBG, Erick Thohir Bikin Football for Schools Bersama FIFA

Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa ia tidak bisa menerima jika kekayaan alam Indonesia tidak dapat dinikmati oleh rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, ia memilih jalur politik dengan mendirikan Partai Gerindra sebagai wujud pengabdian.

Ia juga menyinggung peristiwa reformasi 1998, yang menurutnya justru digerakkan oleh para tokoh TNI dan Polri yang secara sukarela melepaskan kekuasaan demi perubahan di Indonesia.

"TNI selalu dituduh bahwa mau jadi diktator. Coba buka sejarah dunia, tunjukkan contoh di mana ada sebuah tentara yang mundur dari politik dari kekuasaan. Kami mundur dengan rela. Yang menyukseskan reformasi itu adalah tokoh-tokoh TNI dan Polri, ABRI," katanya.

Baca Juga: Prabowo Hadiri Halal Bi Halal Purnawirawan Angkatan Darat dan Keluarga Besar TNI-Polri

Presiden menambahkan bahwa semangat cinta tanah air tidak serta-merta menghilang setelah seseorang purnatugas dari dinas militer.

"Begitu pensiun, rasa cinta tanah air dan tanggung jawab untuk menyelamatkan bangsa masih kuat. Oleh karena itu, banyak senior TNI seperti Pak Edi Sudrajat, Pak Try Sutrisno, Pak SBY, Pak Wiranto, hingga saya sendiri membentuk partai," katanya.

Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan bahwa keterlibatannya di politik merupakan bentuk penghormatan terhadap kedaulatan rakyat.

"Kita tunduk pada kedaulatan rakyat. TNI tidak mau berkuasa dengan senjata," katanya.