Dia juga mencatat bahwa agresi Israel yang parah sangat berdampak pada perencanaan ibadah haji warga Palestina, termasuk diskusi logistik dengan Mesir dan Arab Saudi.
Karena keadaan ini, jamaah haji Palestina yang terkena dampak penutupan perbatasan Rafah akan diprioritaskan untuk keberangkatan tahun depan, karena banyak yang telah menunggu hingga 10 tahun untuk mendapatkan giliran menunaikan ibadah haji.
Sebelumnya, Raja Salman dari Arab Saudi mengumumkan rencana untuk mengakomodasi 500 jamaah haji dari keluarga yang terkena dampak korban jiwa atau luka-luka di Gaza. Arab Saudi juga akan memberikan hak istimewa kepada warga Palestina untuk menunaikan ibadah haji setelah konflik berakhir.
Baca Juga: Gerindra Dukung Khofifah, Prabowo: Jatim Siap Tampung 1.000 Warga Palestina
Pada tanggal 6 Juni 2024, Raja Salman menginstruksikan Kementerian Urusan Islam Arab Saudi untuk menampung 1.000 jamaah haji dari keluarga yang terkena dampak korban jiwa atau luka-luka di Gaza, yang dipilih dari mereka yang meninggalkan Gaza karena perang atau untuk pengobatan.
Selain itu, otoritas haji Gaza telah meminta Mesir dan Arab Saudi untuk menekan Israel agar membuka perbatasan Rafah dan mengizinkan warga Gaza untuk menunaikan ibadah haji.