Megawati Geram Dituding Jual Pulau saat Jadi Presiden: Enak Aja, Saya Membetulkan Ekonomi!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Mei 2025, 13:54
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya saat pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024).  Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya saat pengumuman calon kepala daerah gelombang ketiga di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (26/8/2024). (ANTARA/HO-PDIP/am.)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri angkat bicara terkait tuduhan yang menyebut dirinya pernah menjual pulau saat menjabat sebagai presiden. Dalam pernyataan yang tegas dan penuh emosi, Megawati membantah keras tuduhan tersebut dan menyatakan bahwa justru ia berperan penting dalam menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi pada akhir 1990-an.

"Enak aja ini orang, tua, laki. Kapan saya jualan pulau? Saya membetulkan ekonomi," ujar Megawati dalam pidatonya saat menghadiri acara Penganugerahan Trisakti Tourism Award (Desa Wisata) 2025 di Jakarta Pusat, Kamis, 8 Mei 2025.

Megawati menyampaikan rasa kesalnya terhadap narasi-narasi yang menurutnya tidak berdasar dan kerap dilontarkan oleh pihak yang tak memahami konteks sejarah pemerintahan saat itu. Ia menyinggung peran pentingnya dalam menyelesaikan utang dengan Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Megawati: Saya Kalau Daftar Chef Pasti Diterima, Presiden Prabowo Aja Bolak-balik Nanyain Nasi Goreng

“Saya dapat award menyelesaikan utang IMF. Makanya kalian jangan hanya liat sekarang sudah turun. Pertanyaan saya nanti lihat sampai satu tahun. Nanti saya dibilang provokator,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengomentari situasi ekonomi terkini, terutama mengenai fluktuasi harga bahan pokok seperti cabai. Ia menyoroti pola pikir jangka pendek yang kerap dipakai dalam menilai situasi ekonomi.

“Coba, ya sudahnya untuk berapa lama? Loh iya saya bertanya, turunnya untuk berapa lama? Belum tentu. Makanya cara pikir itu jangan pendek,” ucapnya.

Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati turut menyampaikan kritik kepada para kadernya yang ia nilai tidak cukup hadir di tengah-tengah rakyat. Ia mengingatkan bahwa tanpa peran partai, nama mereka mungkin tak akan dikenal masyarakat luas.

Baca Juga: Megawati Ngaku Babak Belur di Pemilu 2024

“Nobody loh. Kalau kamu nggak ada di PDIP, siapa yang mau tahu kalian? Paling cuma begitu-begitu. Tolong deh, tolong banget turun ke bawah. Kasihan rakyat,” serunya.

Ia juga mengenang betapa beratnya beban pemerintahan saat ia menjabat, termasuk persoalan penyelesaian kredit macet dalam skema Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang melibatkan lebih dari 300 ribu debitur.

“Itu stafnya hebat. Kalau tidak bisa bayar, gampangnya dia harus masuk penjara,” ungkap Megawati.

Baca Juga: Soal UU Pemilu, Megawati: Saya Lihatin Aja

Menutup pernyataannya, Megawati menegaskan bahwa ia tidak mencari sanjungan, melainkan ingin memberikan pelajaran dan peringatan bagi para kader PDIP.

“Ini saya gini bukan supaya saya, ‘Wah, Ibu keren’. Tidak. Saya ajarin kamu karena kamu ini petugas partai. Saya ketum kamu loh, elek-elek,” pungkasnya.

(Sumber: Antara)

x|close