Resmi Jadi Presiden, Lee Jae Myung Langsung Pegang Kendali Militer Korea Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jun 2025, 12:18
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
President Lee Jae Myung dan Ibu Negara Kim Hye Kyung. President Lee Jae Myung dan Ibu Negara Kim Hye Kyung. (Yonhap)

Ntvnews.id, Seoul - Lee Jae Myung resmi memulai masa jabatannya sebagai Presiden Korea Selatan pada Rabu, 4 Juni 2025, pukul 06.21 pagi waktu setempat, hanya beberapa jam setelah Komisi Pemilihan Nasional mengesahkan kemenangannya dalam pemilu presiden yang digelar kemarin.

Politikus progresif ini langsung mengambil alih kekuasaan dari penjabat presiden Lee Ju-ho, tanpa melalui masa transisi yang biasanya dialami oleh presiden terpilih.

Pemilu dini yang diadakan dua tahun lebih awal ini merupakan dampak dari pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol. Dalam pemilu tersebut, Lee meraih 49,42 persen suara atau sekitar 17,28 juta suara, jumlah suara tertinggi yang pernah diperoleh calon presiden sejak pemilihan langsung diberlakukan pada 1987. Namun, rekor persentase tertinggi masih dipegang oleh Park Geun-hye pada 2012 dengan 51,55 persen suara.

Langkah pertama Lee sebagai kepala negara adalah menerima briefing militer dari Ketua Kepala Staf Gabungan, Laksamana Kim Myung-soo, melalui sambungan telepon dari kediaman pribadinya pukul 08.07 pagi. Dalam percakapan itu, Laksamana Kim memberikan laporan tentang proses serah terima otoritas militer, pergerakan militer Korea Utara, serta kesiapan pasukan Korea Selatan.

“Merupakan keputusan yang tepat bagi para prajurit untuk tidak mematuhi perintah yang tidak adil selama masa darurat militer yang diberlakukan oleh Yoon. Kesetiaan mereka kepada rakyat dan negara mencegah kekacauan besar,” ujar Lee, seperti dikutip dari The Korea Herald.

Ia menegaskan kepercayaannya terhadap profesionalisme dan dedikasi militer, serta meminta agar kewaspadaan penuh terus dijaga, terutama dalam menghadapi ancaman dari Korea Utara, berdasarkan kemitraan strategis dengan Amerika Serikat.

Sebagai agenda publik pertamanya, Lee mengunjungi Taman Makam Nasional di Dongjak-gu, Seoul, untuk memberikan penghormatan kepada para pejuang kemerdekaan, tentara, polisi, dan warga sipil yang gugur dalam tugas negara. Ia dijadwalkan menghadiri upacara pelantikan sederhana di Majelis Nasional pada pukul 11 siang. Perayaan besar akan ditunda hingga peringatan Hari Konstitusi Korea pada 17 Juli mendatang.

Pelantikan tanpa seremoni megah ini mencerminkan gaya kepemimpinan Lee yang dikenal sederhana namun tegas. Masa jabatannya diawali di tengah tantangan besar, termasuk menjaga stabilitas keamanan nasional dan memulihkan kepercayaan publik setelah kekacauan politik akibat pemakzulan presiden sebelumnya.

x|close