Dokter Tifa Ikhlas Dipenjara Jika Ijazah Jokowi Asli

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Jun 2025, 15:10
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Dokter Tifa Dokter Tifa (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Tangis haru mewarnai penampilan Dokter Tifauzia Tyassuma atau yang akrab disapa Dokter Tifa saat hadir dalam program debat televisi “Rakyat Bersuara” yang tayang di iNews pada Selasa malam, 3 Juni 2025.

Dalam perdebatan yang membahas polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, Dokter Tifa menyampaikan sikap yang mengundang perhatian publik, ia menyatakan dengan tegas bahwa dirinya siap dipenjara demi menuntut kejelasan.

"Kami banyak meme mengejek menghina kami 'saya menunggu Dokter Tifa pakai baju oren, enggak masalah. Kalau seandainya kami bersalah, tidak masalah kalau seandainya kami bersalah. Yang menyatakan saya salah atau benar itu cuma selembar ijazah asli saja," ujar Dokter Tifa.

Ia kembali menegaskan, bahwa bila ijazah asli Jokowi benar-benar ada, ia bersedia menjalani hukuman dengan penuh keikhlasan. Baginya, kejujuran dan kebenaran adalah prioritas yang tak bisa ditawar.

"Seandainya memang betul ada ijazah asli, dengan senang hati saya pakai baju oren. Dengan senang hati saya masuk lapas. Enggak ada masalah. Kalau saya dianggap memfitnah, ibu rumah tangga ini dianggap memfitnah mantan presidennya, karena beliau Joko Widodo punya ijazah asli, enggak ada masalah," imbuh Dokter Tifa.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dr. Tifauzia Tyassuma, M.Sc (@tifauziatyassuma)

Namun suasana diskusi memanas saat pernyataan Dokter Tifa terus diinterupsi oleh Sekjen Relawan Jokowi, Muhammad Rahmad. Ia mempertanyakan motif dan cara penyampaian Tifa, bahkan menyindirnya dengan pertanyaan retoris.

"Ini mau pidato atau apa nih?" cetus Rahmad yang tampak tak sabar mendengar penjabaran panjang dari Dokter Tifa.

Tanggapan Rahmad tak membuat Tifa mundur. Ia justru melontarkan tudingan langsung pada Jokowi, menyiratkan bahwa sang presiden menginginkan dirinya mendekam di penjara.

“Apakah Anda pengin saya dipenjara? enggak ada masalah pak. Seandainya Anda punya ijazah asli, dan karena itu saya mesti dihukum, enggak ada masalah. Tapi tolong pak Jokowi, tunjukkan ijazah Anda, demi Allah tunjukkan pak," serunya di tengah suasana emosional.

Sementara itu, praktisi hukum Pitra Romadoni menanggapi pernyataan Tifa dengan mengungkap bahwa pihak Tifa sendiri yang sejak lama mengkritik Presiden Jokowi secara terbuka. Ia menyayangkan bahwa ketika Jokowi mengambil langkah hukum, justru dianggap sebagai bentuk kriminalisasi.

"Artinya saya lihat, yang memulai gong ini kan mereka yang melaporkan. Artinya mereka yang melakukan serangan hukum kepada pak Jokowi. Setelah pak Jokowi menggunakan hak hukumnya untuk counter attack, mereka merasa dikriminalisasi,," kata Pitra.

Perdebatan terus memanas ketika Rahmad menyarankan agar Tifa menunggu proses pengadilan alih-alih meminta presiden menunjukkan ijazahnya di ruang publik. Namun saran tersebut justru memicu respons emosional lain dari Tifa yang merasa diperlakukan tidak adil.

"Bapak zolim sekali sama perempuan, sama ibu zolim sekali, dengan istilah 'merayu-rayu', ya Allah zolim sekali kepada kami, mengatakan saya merayu-rayu," keluhnya penuh emosi.

Dalam momen itu, Dokter Tifa juga mengungkap kekecewaannya terhadap Presiden Jokowi, sosok yang dulunya ia pilih dengan penuh rasa bangga.

"Saya 2014 itu memilih presiden Joko Widodo dengan penuh kebanggaan, pada waktu itu beliau saya bangga sekali karena beliau mengatakan alumnus UGM, saya bangga sekali. Tapi kebanggaan saya runtuh ketika beliau memenjarakan Bambang Tri tahun 2016,” kenangnya.

Polemik mengenai keaslian ijazah Jokowi masih terus berlanjut, dan kini kisah Dokter Tifa menjadi sorotan utama. Bukan sekadar soal dokumen akademik, namun lebih kepada pertarungan narasi antara kepercayaan publik, kebebasan bersuara, dan proses hukum di negeri ini.

x|close