Ntvnews.id, Seoul - Presiden terpilih Korea Selatan, Lee Jae Myung, menyampaikan komitmennya untuk membuka lembaran baru dalam kehidupan berbangsa, dengan menekankan pembaruan demokrasi, pemulihan ekonomi nasional, serta penyatuan rakyat dalam pidato resminya yang disiarkan langsung dari Majelis Nasional, Rabu, 4 Juni 2025.
“Terima kasih, warga Republik Korea,” ucap Lee Jae Myung dalam pidato kemenangannya, dikutip dari Anadolu.
“Saya tidak akan pernah melupakan misi yang telah Anda percayakan kepada saya. Saya akan menjalankannya tanpa satu pun kesalahan,” lanjutnya dengan nada serius.
Berbeda dengan sistem transisi di banyak negara lain, aturan pemilu sela di Korea Selatan memungkinkan presiden baru langsung menjalankan tugas begitu hasil pemilu disertifikasi, tanpa adanya masa transisi formal. Dalam pidatonya, Lee juga menyinggung insiden politik besar yang mengguncang negara itu pada 3 Desember 2024 lalu, yaitu percobaan kudeta oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol.
Baca Juga: Resmi Jadi Presiden, Lee Jae Myung Langsung Pegang Kendali Militer Korea Selatan
“Sejak malam pemberontakan itu, rakyat telah menghadapi dingin dan angin, menuntut agar negara ini menjadi milik warga biasa,” ujar Lee.
Ia menegaskan kembali prinsip dasar demokrasi bahwa, “Kekuasaan harus melayani rakyat — bukan kepentingan pribadi presiden.”
Dalam pemaparannya, Lee menyebutkan empat agenda utama yang akan menjadi fokus pemerintahannya: memperkuat kembali demokrasi dan supremasi hukum, menghidupkan ekonomi yang lesu, menciptakan masyarakat yang lebih aman, serta menjaga perdamaian.
“Kita harus memastikan bahwa senjata yang dipercayakan rakyat tidak akan pernah lagi digunakan melawan mereka,” ujarnya, sembari menegaskan tekad untuk mengakhiri keterlibatan militer dalam urusan politik sipil.
Baca Juga: Sosok Lee Jae Myung, Anak Desa yang Kini Pimpin Korea Selatan
“Saya akan memulihkan demokrasi dan membangun republik di mana warga hidup bukan dengan kebencian dan ketakutan, tapi dengan martabat dan kerja sama,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan komitmen kuat untuk segera memulihkan kondisi ekonomi rakyat
“Sejak kemenangan saya dikonfirmasi, saya akan mencurahkan seluruh upaya untuk memulihkan mata pencarian Anda — dengan cepat dan tegas," katanya.
Di bagian akhir pidatonya, Lee mengajak seluruh warga Korea Selatan untuk mengedepankan rekonsiliasi dan persatuan nasional.
Baca Juga: Lee Jae Myung Menang Pemilu Korea Selatan dengan 49,4% Suara, Akhiri Krisis Politik
“Kita adalah rekan yang hidup dalam komunitas yang sama. Mari kita lupakan kebencian dan dendam. Mari kita bangun negara di mana tetangga bisa saling mengandalkan,” serunya.
Komisi Pemilihan Nasional (NEC) menyatakan Lee Jae Myung resmi terpilih sebagai presiden pada Rabu pukul 06.21 waktu setempat (04.21 WIB).
Dengan masa jabatan yang dimulai seketika itu juga, Lee dihadapkan pada sejumlah tantangan besar, termasuk menata ulang hubungan dagang dengan Amerika Serikat, membenahi ekonomi dalam negeri yang stagnan, dan menangani hubungan dengan Korea Utara yang saat ini mencapai titik terendah dalam sejarah.
Upacara pelantikannya dilangsungkan pukul 11.00 waktu setempat (09.00 WIB), menandai dimulainya babak baru dalam sejarah kepemimpinan di Korea Selatan.