Ntvnews.id, Jakarta - Petry Sihombing (35) sempat melakukan perlawanan saat hendak dibunuh oleh suaminya sendiri, Wadison Pasaribu (37). Petry melawan saat pelaku mencekik korban.
"(Pelaku) Cekik, bekap korban pakai tangan," ujar Kapolresta Serang, Kombes Yudha Satria, dalam jumpa pers di kantornya, Serang, Banten, Kamis, 5 Juni 2025.
Saat dicekik dan dibekap oleh Wadison, Petry meminta pertolongan. "Kemudian terjadi perlawanan, korban berusaha minta tolong," ucapnya.
Karena korban berteriak, pelaku langsung mengambil kelambu yang ada di rumah pasangan itu. Pada kelambu, terdapat tali tambang. Leher Petry langsung diikat oleh Wadison menggunakan tambang tersebut.
"Menjerat leher korban dengan tambang yang ada pada kelambu sampai korban kehabisan napas," tuturnya.
"Dan menyebabkan meninggal dunia," imbuh Yudha.
Korban selanjutnya membuat skenario seolah-olah terjadi perampokan. Tangan korban lalu diikat. Sementara pelaku berpura-pura pingsan dan lemas, serta berada di dalam karung. Wadison juga mengikat tangannya sendiri.
Selanjutnya, ia meminta anaknya yang berusia 7 tahun, untuk meminta tolong ke tetangga pada pukul 05.00 WIB. Hingga akhirnya tetangga datang dan mengira pasangan suami istri itu jadi korban perampokan disertai pembunuhan.
Kasus ini terungkap setelah pengakuan Wadison kepada keluarganya tak konsisten. Anak korban juga mengaku kepada polisi, diminta ayahnya untuk meminta tolong ke tetangga. Padahal, saat ditemukan tetangga, Wadison dalam kondisi pingsan.
Polisi sendiri telah menyimpulkan bahwa pelaku pembunuhan Petry ialah Wadison, sehingga mereka melakukan penangkapan. Adapun motif kasus ini ialah adanya perselingkuhan dari Wadison.