Ntvnews.id, Bangkok - Seorang wisatawan asal India mengalami serangan harimau saat sedang berswafoto di salah satu lokasi wisata dekat Phuket, Thailand. Peristiwa yang terjadi pada 29 Mei tersebut menjadi viral di media sosial, dengan tayangan video yang dibagikan oleh pengguna X bernama Sidharth Shukla telah ditonton lebih dari 3,7 juta kali.
Dalam rekaman tersebut, tampak seorang pria mendekati seekor harimau yang tengah dirantai, dengan seorang pelatih berdiri tak jauh dari lokasi. Wisatawan itu kemudian berlutut di samping hewan buas tersebut untuk mengambil foto, sementara pelatih berusaha membuat harimau itu duduk dengan menggunakan tongkat.
“Sepertinya seorang pria India diserang harimau di Thailand. Ini adalah salah satu tempat wisata yang memperlakukan harimau seperti hewan peliharaan, memungkinkan orang untuk berfoto dan memberi makan mereka,” tulis keterangan unggahan tersebut.
Baca Juga: Heboh Harimau Sumatera Dikuliti, Kemenhut Buka Suara
Namun secara tiba-tiba, harimau itu menunjukkan perilaku agresif dan menyerang wisatawan tersebut. Beruntung, korban hanya mengalami luka ringan.
Sorotan Etika Wisata Satwa Liar
Kejadian tersebut memicu diskusi hangat mengenai etika dalam pariwisata yang melibatkan hewan liar. Banyak warganet menyuarakan kekhawatiran terkait keselamatan dan mempertanyakan kelayakan membiarkan interaksi langsung dengan satwa buas. Kritikan pun bermunculan terhadap praktik pariwisata yang mengeksploitasi hewan untuk hiburan.
“Tempat-tempat wisata yang mengizinkan interaksi seperti memberi makan dan berfoto dengan hewan bisa membahayakan baik manusia maupun hewannya,” komentar salah satu pengguna media sosial, dikutip dari VnExpress.
Ia juga berharap insiden ini bisa menjadi pelajaran agar praktik wisata satwa liar dilakukan dengan cara yang lebih etis dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Seekor Harimau Tewas Terlindas Truk di Jalan Raya Perak, Malaysia
Peristiwa tersebut dilaporkan terjadi di Tiger Kingdom, sebuah lokasi wisata yang memungkinkan pengunjung masuk ke kandang harimau dan berinteraksi langsung dengan hewan tersebut.
World Animal Protection, organisasi internasional yang bergerak di bidang kesejahteraan hewan, menegaskan bahwa kontak langsung dengan satwa liar — terutama predator seperti harimau — selalu mengandung risiko. Meskipun lahir di lingkungan penangkaran, hewan liar tetap memiliki naluri alami yang dapat menyebabkan reaksi tak terduga terhadap tekanan, suara keras, atau gerakan mendadak.
“Membiarkan wisatawan masuk ke kandang hanya demi berfoto menciptakan lingkungan yang tidak aman, yang bisa menyebabkan luka serius atau bahkan kematian,” tulis organisasi tersebut dalam pernyataannya di situs worldanimalprotection.org.
Organisasi itu juga menekankan bahwa wisatawan memiliki peran penting dalam menghentikan penderitaan hewan dengan membuat pilihan perjalanan yang bijak dan bertanggung jawab.