Wamendagri: Anggaran Retret Kepala Daerah Gelombang II Tidak Lebih dari Rp500 Juta

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jun 2025, 15:01
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Wamendagri Bima Arya di IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Wamendagri Bima Arya di IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (Antara)

Ntvnews.id, Jatinangor - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyatakan bahwa anggaran yang digunakan untuk kegiatan retret kepala daerah gelombang kedua di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, tidak melebihi Rp500 juta.

"Ya ini saya masih rekap ya, tetapi saya pastikan tidak lebih dari Rp500 juta untuk keseluruhan acara dari awal hingga akhir. Jadi angkanya jauh di bawah yang kemarin (Rp13 miliar) karena aset dari Kemendagri dan banyak penghematan di sini," ujar Bima di IPDN Jatinangor, Senin, 23 Juni 2025.

Ia menjelaskan bahwa terdapat sejumlah langkah efisiensi yang diterapkan dalam pelaksanaan gelombang kedua dibandingkan dengan retret gelombang pertama yang dilaksanakan di Magelang. Salah satu penghematan terbesar berasal dari jumlah peserta yang jauh lebih sedikit.

"Pertama adalah pengeluaran peserta di mana ketika di Magelang peserta sampai 1.000 orang, sementara di IPDN hanya 84 orang, yang berdampak pada konsumsi yang bisa ditekan," katanya.

Baca Juga: Mendagri Resmi Buka Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua di IPDN

Selain itu, penghematan juga dilakukan dari sisi penggunaan fasilitas. Fasilitas yang digunakan sepenuhnya berasal dari lingkungan IPDN, dan seremonial dilakukan secara terbatas serta disesuaikan dengan kebutuhan.

"Karena tamunya juga terbatas, kemungkinan besar mungkin Presiden belum dijadwalkan untuk menghadiri, karena itu penutupannya juga tidak mengundang banyak pihak, dilakukan secara sederhana," tambahnya.

Bima menjelaskan bahwa seluruh pendanaan acara berasal dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), dengan pengecualian pada biaya perjalanan yang dibebankan kepada masing-masing kepala daerah melalui anggaran APBD mereka.

"Kalau biaya perjalanan itu kan dibebankan kepada alokasi APBD masing-masing. Tapi sisanya semua adalah dari Kemendagri," ucap Bima.

Baca Juga: Kemendagri Catat Kepala Daerah yang Terlambat Retret Gelombang II

Dari segi materi, ia menyebutkan bahwa retret gelombang kedua mengalami penyesuaian agar lebih relevan dengan perkembangan situasi terkini.

"Ada modifikasi mengingat kini telah ada konstelasi global berupa perang Iran-Israel, kontroversi kebijakan Trump dan isu-isu dalam negeri lainnya," ujarnya.

"Dulu waktu itu belum juga ada koordinasi tentang makan bergizi gratis, kopdes, dan lain-lain. Nah itu hal yang dibahas di sini," tambahnya.

Baca Juga: 86 Kepala Daerah Berangkat ke IPDN Hari Ini untuk Ikut Retret Gelombang II

Retret kepala daerah gelombang kedua dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Senin dan akan berlangsung hingga Kamis, 26 Juni 2025. Berdasarkan data per 22 Juni, acara ini diikuti oleh 86 kepala daerah yang terdiri dari dua gubernur, tiga wakil gubernur, 38 bupati, 37 wakil bupati, tiga wali kota, dan tiga wakil wali kota. Sembilan peserta tidak dapat hadir karena enam mengalami sakit dan satu orang izin karena kedukaan.

Dalam retret ini, peserta akan menerima enam materi utama yang mencakup Ketahanan Nasional dan Wawasan Kebangsaan, Astacita, Program Kementerian dan Lembaga, Tugas dan Fungsi Kepala Daerah, Kepemimpinan dan Komunikasi Politik, serta Team Building. Para narasumber berasal dari 31 kementerian dan lembaga pemerintah.

(Sumber: Antara)

x|close