Presiden AS Donald Trump gaungkan gencatan senjata antara Israel vs Iran/ist
Ntvnews.id, Jakarta - Seorang anggota Kongres Amerika Serikat mengajukan nominasi Presiden Donald Trump untuk menerima Hadiah Nobel Perdamaian, merujuk pada perannya dalam menengahi gencatan senjata antara Israel dan Iran setelah hampir dua minggu konflik bersenjata.
Trump mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata beberapa hari setelah Amerika Serikat melancarkan serangan udara besar-besaran ke tiga fasilitas nuklir Iran, yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan. Ia menyatakan bahwa fasilitas tersebut telah “hancur total dan menyeluruh.” Namun, pihak Teheran membantah klaim tersebut dan menegaskan tidak akan menghentikan program nuklir sipilnya.
Setelah pengumuman gencatan senjata sementara pada Selasa, 24 Juni 1015, Israel dan Iran diketahui tetap meluncurkan serangan rudal satu sama lain. Presiden Trump menanggapi pelanggaran tersebut dengan kecaman keras, menyebut kedua pihak sebagai pihak yang “tidak tahu apa yang mereka lakukan.”
Baca Juga: Trump Peringatkan Israel untuk Tidak Serang Iran, Sebut Kedua Pihak Langgar Gencatan Senjata
Media melaporkan bahwa setelah pernyataan keras Trump, Israel menarik diri dari aksi militer lebih lanjut.
Dalam surat yang dikirim kepada Komite Nobel Norwegia, anggota Kongres dari Partai Republik, Earl “Buddy” Carter, menominasikan Presiden Trump atas kontribusinya yang dianggap “luar biasa dan bersejarah” dalam menengahi perdamaian antara Tel Aviv dan Teheran.
“Pengaruh Presiden Trump berperan penting dalam mencapai kesepakatan cepat yang oleh banyak orang dianggap mustahil,” tulis Carter dalam surat tersebut, sebagaimana tercantum dalam salinan yang diunggah Trump melalui akun Truth Social pada Selasa.
“Trump juga mengambil tindakan berani dan tegas untuk menghentikan ambisi nuklir Iran,” lanjutnya.
“Kepemimpinan presiden AS saat ini mencontohkan cita-cita Hadiah Nobel Perdamaian,” simpul Carter.
Sebelumnya, Pakistan juga secara resmi mengajukan nominasi Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2026 atas perannya dalam membantu mengakhiri ketegangan antara Pakistan dan India, yang memuncak pascaserangan teroris mematikan di wilayah Kashmir yang dikelola India pada April lalu. Namun, pemerintah India membantah adanya mediasi pihak luar dalam tercapainya gencatan senjata dengan Pakistan.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
