Anggota TNI AL Diduga Dikeroyok di Terminal Arjosari Malang, 3 Pelaku Diamankan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jun 2025, 11:11
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi kekerasan. Ilustrasi kekerasan. (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Seorang perwira aktif TNI Angkatan Laut menjadi korban dugaan pengeroyokan oleh sekelompok pria di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, 26 Juni 2025 malam. 

Kejadian yang berlangsung cepat dan brutal ini mengakibatkan korban mengalami luka serius di bagian wajah hingga tak sadarkan diri, dan kini dirawat intensif di RSUD Saiful Anwar.

Kepala Terminal Arjosari, Mega Perwira Donowati, mengonfirmasi insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa peristiwa terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan berawal dari cekcok yang belum diketahui pemicunya.

“Kronologi awal secara garis besar diawali dengan cekcok. Namun, pemicu cekcok itu masih belum kami ketahui secara pasti,” ujar Mega saat diwawancarai pada Jumat, 27 Juni 2025.

Menurut Mega, korban tiba-tiba diserang oleh sekitar lima hingga enam orang. Beberapa kru bus yang berada di lokasi sempat mencoba melerai, namun para pelaku bersikap agresif dan tak terkendali.

“Setelah kejadian tersebut, korban diselamatkan oleh kru lain dan dibawa ke ruang informasi terminal untuk diamankan,” jelasnya.

Pihak terminal segera menghubungi Polsek Blimbing serta layanan ambulans. Saat Mega tiba di lokasi, korban sudah dalam kondisi terluka parah dan dievakuasi menggunakan ambulans menuju rumah sakit.

“Saya langsung menghubungi Pak Kapolsek dan Pak Kanit Lantas tadi malam. Saat saya tiba di lokasi, korban sudah dibawa ambulans ke RSUD,” sambungnya.

Mega juga membenarkan bahwa korban merupakan anggota aktif TNI Angkatan Laut. Dugaan sementara, pelaku berasal dari kalangan juru panggil penumpang (jupang) yang biasa beraktivitas di terminal tersebut.

“Info dari lapangan, pelakunya diduga merupakan jupang. Namun, kami masih perlu melakukan pendalaman lebih lanjut untuk memastikan tidak ada pihak luar yang terlibat,” ungkap Mega.

Setelah kejadian, aparat gabungan dari Kepolisian dan Polisi Militer TNI AL (POMAL) langsung bergerak cepat. Tiga terduga pelaku telah berhasil diamankan, sementara dua lainnya masih dalam pengejaran.

Ketiga pelaku yang sudah ditangkap adalah Ahmad Maulana (31), Roni Sejati (25), dan Nurul Hudi (29). Ketiganya diketahui merupakan warga Gang Permadi, Jalan Muharto, Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Sementara dua pelaku lain yang masih buron diidentifikasi bernama Mustakim dan Topa, salah satunya disebut berprofesi sebagai mandor.

“Kasus ini ditangani bersama oleh Kepolisian dan POMAL. Tiga orang sudah diamankan, sementara yang lain masih dalam pengejaran,” ujar Mega.

Kondisi korban disebut sangat memprihatinkan. Mega menyebut bahwa wajah korban dipenuhi luka dan lebam, serta dalam keadaan tak sadar saat pertama kali dievakuasi.

“Informasi dari anggota saya yang melihat, bagian wajahnya luka parah dan berdarah. Kedua matanya lebam dan bengkak. Saat di RSUD (Saiful Anwar), kondisi korban tidak sadarkan diri,” tutup Mega.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih mendalami motif di balik insiden kekerasan ini serta terus mengidentifikasi keterlibatan pihak lain dalam kasus tersebut.

x|close