Ntvnews.id, Taheran - Pengadilan Iran melaporkan bahwa sedikitnya 935 warga Iran kehilangan nyawa selama konflik bersenjata selama 12 hari melawan Israel. Jumlah ini diumumkan hampir seminggu setelah gencatan senjata diberlakukan antara kedua negara.
"Selama perang 12 hari yang dilancarkan oleh rezim Zionis terhadap negara kami, 935 martir telah diidentifikasi sejauh ini," demikian pernyataan juru bicara pengadilan Iran, Asghar Jahangir, yang dikutip kantor berita resmi IRNA, Selasa, 1 Juli 2025.
Jahangir juga mengungkapkan bahwa korban tewas akibat serangan udara Israel yang menyasar Penjara Evin di Teheran telah meningkat menjadi 79 orang. Korban tersebut mencakup para narapidana, pengunjung, serta staf administrasi yang berada di lokasi saat serangan terjadi.
Baca Juga: KPK Selidiki Aliran Dana Yayasan Penerima CSR Bank Indonesia
Serangan besar-besaran Israel terhadap Iran dimulai pada 13 Juni, menargetkan berbagai lokasi strategis termasuk pangkalan militer, fasilitas nuklir, dan wilayah permukiman. Dalam serangan itu, sejumlah tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran turut menjadi korban.
Sebagai respons, Iran melancarkan serangan balasan menggunakan rudal dan drone ke berbagai kota besar di Israel, termasuk Tel Aviv dan Haifa. Menurut otoritas Israel, serangan balasan tersebut mengakibatkan 28 orang tewas.
Gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai diberlakukan pada 24 Juni, mengakhiri eskalasi militer yang berlangsung hampir dua pekan.