Diplomat Muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan yang ditemukan tewas di kamar kos. (Instagram )
Ntvnews.id, Jakarta - Penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih dalam proses penyelidikan. Polisi saat ini menunggu hasil analisis laboratorium forensik (labfor) terhadap sidik jari yang mungkin menempel pada lakban yang melilit kepala korban.
"Baru pemeriksaan saksi-saksi saja. Kami menunggu hasil juga dari labfor untuk pemeriksaan yang sisa lakbannya dan sidik jarinya segala macam yang tertempel gitu," ujar Kapolsek Menteng Kompol Rezha Rahandi kepada awak media, Rabu, 9 Juli 2025.
Penyidik juga telah mengamankan rekaman CCTV dari sekitar lokasi kejadian. Namun, analisis terhadap rekaman tersebut membutuhkan waktu karena data yang terekam tidak utuh dan harus diproses ulang.
"CCTV masih dalam tahap recording di labfor. CCTV sudah ada, sudah kita amankan, cuma kan prosesnya tidak langsung seperti ini karena itu kepotong-potong," kata Rezha.
Baca Juga: Jenazah Diplomat Arya Daru Diberangkatkan ke Jogja, Disemayamkan di Rumah Duka Janti Bantul
"Jadi kita harus recording ulang untuk menyatukan posisi selama satu malam itu," tambahnya.
Dari hasil penyelidikan awal, aktivitas terakhir ADP mulai terkuak. Korban diketahui sempat menyapa penjaga kos sekitar pukul 22.00 hingga 22.30 WIB pada malam sebelum ditemukan tewas.
"Jadi malam hari itu dia sekitar pukul 22.00 WIB, jam sepuluhan mendekati 22.30 WIB. Dia nyapa (penjaga kos) 'Ayo mas', gitu aja," ujar Rezha, Selasa, 8 Juli 2025.
Dalam rekaman CCTV, ADP terlihat menerima makanan dari pengemudi ojek online dan menyantapnya di ruang makan kos. Ia juga tampak keluar kamar untuk membuang sampah sebelum akhirnya kembali ke dalam kamar dan tidak lagi terlihat dalam rekaman.
Baca Juga: Jenazah Diplomat yang Tewas di Menteng Telah Diautopsi, Polisi Masih Tunggu Hasil
"Memang dibuktikan kelihatan di CCTV itu memang dia keluar buang sampah," kata Rezha.
Polisi juga mencatat bahwa komunikasi terakhir korban terjadi sekitar pukul 21.00 WIB melalui panggilan telepon dengan sang istri.
"Komunikasi terakhir itu jam 9 malam, 21.00 WIB, ke istrinya ya. Istrinya pun mengiyakan telepon istrinya. (Komunikasi) normal," ungkap Rezha.
Hingga kini, proses penyelidikan masih berlangsung. Polisi terus menggali keterangan dari saksi-saksi, menganalisis barang bukti, dan menunggu hasil autopsi guna memastikan penyebab pasti kematian diplomat muda tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
