Ntvnews.id
“Kondisi korban sudah terbakar 100 persen, sehingga identifikasi tidak bisa dilakukan lewat sidik jari, hanya lewat gigi dan properti seperti anting,” ujar Kepala RS Polri, Brigjen Polisi Prima Heru Yulihartono, saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 21 Juli 2025.
Prima menjelaskan bahwa tingkat kerusakan yang sangat parah menyebabkan jaringan tubuh korban, termasuk sidik jari, tidak dapat digunakan dalam proses identifikasi. Oleh karena itu, tim hanya mengandalkan pemeriksaan gigi dan properti pribadi korban yang tersisa.
Empat kantong jenazah diterima oleh tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusdokkes RS Polri pada Minggu (20/7). Pada hari yang sama, dilakukan sidang rekonsiliasi untuk mencocokkan data antemortem (sebelum kematian) dengan data postmortem (setelah kematian).
Hasil sidang menyatakan bahwa keempat korban telah berhasil diidentifikasi, berikut rinciannya:
-
Putri Lafina (11 tahun)
-
Kantong jenazah: 0044/VII/2025/ML
-
Teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi
-
Data antemortem: Nomor 004
-
-
Jannisah Aisah Radit (3 tahun)
-
Kantong jenazah: 0045/VII/2025/ML
-
Teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi dan properti (anting)
-
Data antemortem: Nomor 001
-
-
Nurul Askiah (7 tahun)
-
Kantong jenazah: 0046/VII/2025/ML
-
Teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi
-
Data antemortem: Nomor 003
-
-
Azizah (3 tahun)
-
Kantong jenazah: 0047/VII/2025/ML
-
Teridentifikasi melalui pemeriksaan gigi
-
Data antemortem: Nomor 002
-
Kebakaran yang melanda kawasan seluas 200 meter persegi itu menelan empat korban jiwa dari total 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa terdampak. Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu pukul 06.21 WIB dan diduga disebabkan oleh korsleting listrik.
Sebanyak 20 unit kendaraan pemadam dan 76 personel dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dikerahkan ke lokasi. Kebakaran diperkirakan menimbulkan kerugian material sekitar Rp674 juta.
(Sumber: Antara)