Selebgram yang Ditangkap Junta Militer Myanmar Ucap Terima Kasih ke Dasco dan Pimpinan DPR

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menerima kunjungan selebgram yang sempat ditahan junta militer Myanmar, Arnold Putra. Arnold datang ke Gedung DPR, guna mengucapkan terima kasih.

Selain Dasco, pertemuan itu juga dihadiri pimpinan DPR lainnya.

Baca juga: Menlu Sugiono Berhasil Pulangkan Selebgram Arnold Putra yang Ditahan Junta Militer Myanmar

"Bersama Ketua DPR RI Puan serta pimpinan DPR RI lainnya, Saan Mustopa, Cucun Ahmad Syamsurijal dan juga pimpinan Komisi I DPR RI, menerima WNI yang pernah berperkara dan sempat ditahan di Myanmar, Arnold Putra di Ruang Rapat Pimpinan, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta," tulis Dasco dalam unggahan akun Instagram-nya, @sufmi_dasco, dikutip Jumat, 25 Juli 2025.

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Prof. H. Sufmi Dasco Ahmad (@sufmi_dasco)

"Indonesia telah berhasil menempuh upaya diplomasi pertahanan dengan pemerintah Myanmar dalam membebaskan Arnold Putra," imbuhnya.

Berkaca pada peristiwa yang menimpa Arnold, Dasco pun mengingatkan agar warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri untuk berhati-hati. Apalagi ketika berada di negara yang sedang konflik.

"Kepada seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri, DPR RI dan pemerintah mengimbau untuk tetap berhati-hati dalam bertindak, khususnya di negara yang tengah berkonflik," jelasnya.

Adapun dalam video yang turut diunggah, terlihat Arnold mengucapkan terima kasih ke Dasco dan pimpinan DPR lainnya.

"Sangat berterima kasih lah, sudah dibela dan diperjuangkan," ujar Arnold.

Menurut Arnold, pemerintah Indonesia sangat cepat merespons penahanan dirinya. Sehingga, kini ia bisa kembali ke Tanah Air.

Diketahui, Arnold ditangkap dan dipenjara junta militer setelah dituduh masuk Myanmar secara ilegal pada 24 Desember 2024. Ia juga dituding bertemu dengan kelompok bersenjata yang dianggap organisasi terlarang oleh otoritas setempat. Arnold akhirnya dibebaskan dan tiba di Indonesia, pada Senin, 21 Juli 2025.