Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Blitar menandatangani kerja sama strategis untuk memperkuat ketahanan pangan melalui sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung dan Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, di Balai Kota Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.
Pramono menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi bukti komitmen kedua daerah dalam meningkatkan kinerja dan manfaat bersama. Ia menggarisbawahi bahwa kesepakatan ini tidak boleh hanya menguntungkan satu pihak.
"Saya berharap kerja sama yang kita lakukan hari ini dapat membawa kebaikan bagi kedua daerah. Saya selalu sampaikan bahwa jangan sampai kerja sama hanya menguntungkan satu pihak saja, misalnya Jakarta saja yang diuntungkan. Kedua daerah harus memperoleh manfaat dan keuntungan dari kerja sama ini," ujar Pramono.
Kerja sama ini melibatkan Perumda Pasar Jaya, Perumda Dharma Jaya, dan PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) sebagai BUMD pangan DKI, yang akan bermitra dengan PT Karminah Sejahtera Abadi dan CV Karya Bhakti Sejahtera Farm dari Blitar. Kolaborasi ini mencakup penguatan pemasaran dan perdagangan produk daerah, penyediaan daging berkualitas di Jakarta, hingga pengembangan bisnis telur ayam, komoditas unggulan Blitar.
Pramono optimistis bahwa kemitraan ini akan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani, peternak, dan pelaku usaha di Blitar, sekaligus menjamin pasokan pangan berkualitas bagi masyarakat Jakarta.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
Sementara itu, Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin mengungkapkan bahwa pihaknya menyambut positif dukungan dari Pemprov DKI. Ia berharap kerja sama ini mampu mempercepat perputaran ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk pangan Blitar di pasar nasional.
"Mudah-mudahan kerja sama ini dapat berkembang menjadi kemitraan antardaerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat Blitar, serta memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat DKI Jakarta," ujar Syauqul.
DKI Jakarta dan Kota Blitar memiliki potensi kemitraan yang besar, khususnya di sektor ketahanan pangan. Sebagai pusat perdagangan dan distribusi, Jakarta membutuhkan pasokan pangan yang stabil dan berkelanjutan.
Kota Blitar memiliki kapasitas produksi komoditas pangan yang tinggi, antara lain usaha ayam petelur dengan produksi 23 ton telur per hari serta unggas pedaging yang mencapai 125 ton per panen.
Untuk mendorong pertumbuhan sektor pangan, diperlukan penguatan sinergi yang lebih luas antardaerah, baik melalui skema Government to Government (G2G) maupun Business to Business (B2B).
Dalam kesempatan ini, kedua daerah menyepakati kemitraan di berbagai bidang, yaitu ketahanan pangan; pengembangan sumber daya manusia; pemberdayaan koperasi, usaha kecil, dan menengah; serta pengembangan BUMD.