Ntvnews.id, Jakarta - Qatar pada Sabtu, 13 September 2025 mengumumkan rencana penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat Arab-Islam pada 15 September. Pertemuan tersebut akan difokuskan untuk membahas serangan Israel baru-baru ini terhadap Doha.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan kepada Qatar News Agency bahwa para menteri luar negeri dari negara-negara Arab dan Islam akan berkumpul pada Minggu, 14 September 2025 guna merumuskan rancangan pernyataan yang akan dibawa ke forum para pemimpin.
Al Ansari menekankan, KTT ini digelar “pada momen yang penting, mencerminkan solidaritas Arab dan Islam dengan Qatar dalam menghadapi apa yang dia sebut sebagai agresi pengecut Israel yang menargetkan kediaman beberapa pemimpin Hamas di Doha.”
Baca Juga: PM Qatar: Kami Berhak Respons Serangan Israel Secara Terang-terangan
Ia juga menambahkan bahwa langkah tersebut menjadi cerminan penolakan keras negara-negara peserta terhadap “terorisme negara” yang dilakukan Israel.
Baca Juga: Prabowo Bertemu Langsung dengan Emir Qatar Pascaserangan Israel
Serangan udara Israel yang dikabarkan belum pernah terjadi sebelumnya menghantam ibu kota Qatar, Doha, pada Selasa, 9 September 2025. Target serangan adalah sebuah gedung tempat para pejabat Hamas mengadakan pertemuan membahas proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan Amerika Serikat.
Insiden itu menewaskan lima anggota Hamas serta seorang petugas keamanan Qatar, sementara tokoh penting dalam tim negosiasi Hamas dilaporkan selamat.
Aksi militer Israel ini langsung menuai kecaman dari Qatar dan sejumlah negara lain di komunitas internasional.
Sumber: ANTARA