Rumania Bakal Seret Rusia ke Majelis PBB Buntut Drone

Ntvnews.id, Bucharest - Rumania melaporkan bahwa wilayah udaranya kembali dilanggar oleh sebuah pesawat nirawak (drone) milik Rusia pada Sabtu, 13 September 2025 malam waktu setempat. Kementerian Pertahanan Rumania menyebutkan bahwa drone jenis Geran yang digunakan Rusia memasuki ruang udara mereka.

Sebagai respons, negara yang berbatasan langsung dengan Ukraina itu segera mengerahkan dua jet tempur F-16 untuk melacak keberadaan drone tersebut. Namun, pesawat nirawak itu kemudian hilang dari radar.

"Pesawat nirawak tersebut terbang sekitar 50 menit, dari timur laut Desa Chilia Veche hingga barat daya Izmail, dan meninggalkan wilayah udara nasional di dekat kota Pardina, menuju Ukraina," ujar Kemenhan Rumania dalam keterangannya dikutip dari Reuters, Senin, 15 September 2025.

Meski demikian, pihak berwenang menegaskan bahwa drone tersebut tidak melintasi area berpenduduk sehingga tidak menimbulkan ancaman langsung bagi warga sipil.

Baca Juga: NATO Siaga! Drone Rusia Sudah Masuk Wilayah Polandia dan Rumania

Tetap saja, pemerintah Rumania mengecam keras tindakan itu dan menilai aksi Rusia merupakan bentuk tantangan baru bagi stabilitas kawasan Laut Hitam.
"Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya rasa hormat Federasi Rusia terhadap hukum internasional," imbuh kementerian.

Menteri Luar Negeri Rumania, Toiu Oana, menegaskan akan membawa persoalan ini ke Majelis Umum PBB. Ia juga menyerukan kepatuhan internasional terhadap sanksi yang mungkin dijatuhkan kepada Moskow.

Baca Juga: Rusia Luncurkan 805 Drone, Gedung Pemerintah Ukraina Luluh Lantah

Rumania, sebagai anggota NATO, menilai pelanggaran ini sebagai ancaman serius. Negara tersebut memang sudah beberapa kali terdampak pecahan drone sejak pecahnya perang Rusia-Ukraina, terutama ketika Moskow meningkatkan serangan terhadap pelabuhan Ukraina di sekitar Laut Hitam.

Sebelumnya, Polandia juga mengecam tindakan serupa setelah drone Rusia memasuki wilayah udaranya. Jet tempur Polandia bahkan dikerahkan pada Sabtu sebagai tanggapan terhadap serangan baru Moskow di dekat perbatasan Ukraina.