Kapolda Jatim: Kerugian Demo Anarkis Capai Rp256 Miliar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Sep 2025, 22:15
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto (keempat kiri) saat merilis kasus penanganan unjuk rasa anarkistis di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis 18 September 2025. (ANTARA/Willi Irawan) Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto (keempat kiri) saat merilis kasus penanganan unjuk rasa anarkistis di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis 18 September 2025. (ANTARA/Willi Irawan) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Inspektur Jenderal Polisi Nanang Avianto, menyampaikan bahwa aksi unjuk rasa dengan tindakan anarkistis yang terjadi di 10 kota di wilayah hukum Polda Jatim baru-baru ini menyebabkan kerugian hingga Rp256 miliar.

"Memang ada beberapa temuan menarik yaitu di Polresta Sidoarjo, Malang Kota, Jember, dan Kediri. Beberapa pelaku sudah berhasil kami amankan atas perbuatannya," ujar Nanang dalam keterangannya di Surabaya, Kamis, 18 September 2025.

Ia menjelaskan, kerugian yang ditanggung oleh institusi Polri mencapai Rp42 miliar, sedangkan kerugian dari pemerintah daerah tercatat sebesar Rp214 miliar.

"Sayang sekali, seharusnya dana sebesar itu bisa digunakan untuk hal yang lebih baik. Karena itu, saya imbau masyarakat bijak menggunakan teknologi dan media sosial, jangan mudah terprovokasi," katanya menegaskan.

Baca Juga: Polda Metro Tangkap 1.240 Pendemo Anarkis di Jakarta, Ada dari Jabar hingga Banten

Nanang juga memaparkan bahwa dalam kejadian tersebut tercatat 111 orang masyarakat mengalami luka-luka dan telah mendapatkan perawatan jalan di sejumlah rumah sakit. Sementara itu, dari pihak aparat terdapat 105 anggota Polri dan 12 personel TNI yang menjadi korban.

"Sebagian sudah kembali pulih, sebagian lainnya masih dirawat di rumah sakit. Ini menjadi pembelajaran agar tidak terulang," ujarnya menambahkan.

Ia merinci bahwa luka yang dialami aparat disebabkan oleh lemparan batu, bom molotov, serpihan kaca, dan benda berbahaya lainnya.

"Kami akan kejar sampai sejauh manapun karena jejak elektronik tidak bisa dihilangkan. Semua bukti akan kami kumpulkan untuk menindak tegas otak atau pelaku di balik peristiwa ini," ucapnya.

Kapolda Jawa Timur itu pun menekankan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif dengan keterlibatan semua pihak.

"Mari kita bergandengan tangan, menjaga keamanan, dan memikirkan dampak positif maupun negatif dari setiap tindakan. Apalagi ini menyangkut nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia," tuturnya. 

(Sumber: Antara)

x|close