Tim SAR Alihkan Fokus Pencarian Korban Longsor ke Tarukahan Cilacap

Ntvnews.id, Cilacap - Upaya pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kini dipusatkan di Dusun Tarukahan. Langkah itu diambil setelah tim SAR gabungan merampungkan penyisiran di Worksite A-2 pada operasi hari kelima, Senin, menyusul ditemukannya tiga korban terakhir di lokasi tersebut.

"Bahwasanya pada pukul 08.57 WIB tim SAR gabungan berhasil menemukan dan mengevakuasi saudara kita atas nama Nina Nurfauzia, 9 tahun, dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Kantor SAR/Basarnas Cilacap, Muhammad Abdullah, di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang.

Ia melanjutkan bahwa penemuan berikutnya terjadi pada pukul 09.37 WIB. "Selanjutnya pada pukul 09.37 WIB, tim SAR gabungan menemukan dan mengevakuasi korban atas nama Wafiq Nir Ainidzahra (15) dalam kondisi meninggal dunia," kata Abdullah. Tidak lama kemudian, pada pukul 09.50 WIB, tim kembali mengevakuasi korban ketiga di lokasi yang sama. "Tim SAR gabungan juga telah menemukan dan mengevakuasi korban atas nama Cahyanto (57) pada pukul 09.50 WIB dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya. Ketiga jenazah tersebut ditemukan di Worksite A-2, yang berada di wilayah Dusun Cibuyut.

Baca Juga: Tim SAR Intensifkan Pencarian Korban Longsor di Cilacap Memasuki Hari Kelima

Dengan ditemukannya seluruh korban di sektor pencarian tersebut, tim kemudian memindahkan seluruh personel dari Worksite A-2 ke wilayah lain. "Artinya Worksite A-2 sudah kami declare (nyatakan) selesai, maka tim SAR yang berada di Worksite A-2 kami pindahkan untuk penguatan pada Worksite B-1 dan Worksite B-2," tutur Abdullah selaku SAR Mission Coordinator (SMC). Pemindahan fokus ini dilakukan untuk mempercepat pencarian korban lain yang masih belum ditemukan.

Bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis 13 November sekitar pukul 19.00 WIB itu menimbun sejumlah rumah di Dusun Tarukahan dan Dusun Cibuyut. Peristiwa tersebut merusak 12 rumah serta mengancam 16 rumah lain di area sekitar 6,5 hektare. Selain itu, material longsoran menyebabkan penurunan tanah sedalam 2 meter dan retakan sepanjang 25 meter. Berdasarkan data sementara hingga Senin 17 November 2025 pukul 11.30 WIB, jumlah warga terdampak mencapai 46 orang, terdiri atas 23 orang selamat, 16 meninggal dunia, dan tujuh orang masih dalam pencarian.

(Sumber : Antara)